Jangan Samakan Ramadan dengan Bulan Lainnya

0
52
Illustrasi. (Foto: Shutterstock)

Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa dan penuh berkah. Sebagai seorang muslim, kita tidak boleh menyamakan Ramadan dengan bulan-bulan lainnya.

Ramadan bukan sekadar rutinitas tahunan yang berlalu begitu saja. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan bulan ini sebagai musim kebaikan, waktu yang dipilih-Nya dengan hikmah yang agung. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilih apa yang Dia kehendaki.

Ramadan adalah bulan ampunan, kesempatan terbesar untuk meraih maghfirah (ampunan) dari Allah. Jika kita perhatikan, ganjaran-ganjaran yang dijanjikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kebanyakan berkaitan dengan ampunan. Sebagaimana sabda Nabi:

“Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR Bukhari dan Muslim).

Ketika berpuasa, kita harus mengisi hati dengan iman dan ihtisab (mengharap pahala). Inilah yang membedakan puasa kita dari sekadar rutinitas harian. Jangan sampai kita berpuasa tanpa ada keinginan untuk meraih pahala.

Malam Lailatul Qadar juga menjadi momen istimewa di Ramadan. Ini adalah kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah. Jangan sampai kita menyia-nyiakan Ramadan dengan melakukan maksiat atau hanya menjalaninya sebagai rutinitas. Rasulullah mengingatkan:

“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan kemudian Ramadan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.” (HR. Ahmad)

Ramadan juga adalah bulan Al-Qur’an. Allah menurunkan Al-Qur’an di bulan ini. Malaikat Jibril datang setiap malam Ramadan untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca Al-Qur’an di bulan ini. Usahakan untuk mengkhatamkannya minimal sekali selama Ramadan.

Selain itu, Ramadan adalah bulan sedekah. Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanannya meningkat di bulan Ramadan. Mari kita perbanyak sedekah, membantu fakir miskin, anak yatim, dan janda.

Di 10 malam terakhir Ramadan, Rasulullah biasanya beri’tikaf di masjid. I’tikaf adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk mencari Lailatul Qadar. I’tikaf bisa dilakukan minimal satu malam atau satu siang. Manfaatkan malam-malam ganjil di 10 hari terakhir untuk memperbanyak ibadah.

Ramadan adalah bulan spesial yang tidak boleh disamakan dengan bulan lainnya. Ini adalah waktu untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan meraih ampunan Allah. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Semoga kita semua bisa meraih keberkahan dan maghfirah di bulan suci ini.

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here