Jejak Jejak Meletusnya Gunung Raung

0
374
Ilustrasi Gn Raung/ist

BANYUWANGI – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
menaikkan status Gunung Raung dari Waspada (Level II) menjadi Siaga
(Level III), sejak Senin (29/6/2015) pukul 09.00 WIB menyusul
meningkatnya aktivitas vulkanik pada gunung api ini.

Gunung setinggi 3.332 mdpl itu memiliki sejarah kelam rentang 5 abad terakhir. Letusan Gunung Raung pernah menimbulkan bencana besar.

Berikut jejak-jejak meletusnya Gunung Raung:

Tahun 1586.
Letusan pertama tercatat sebagai letusan sangat dahsyat. Disaat itu semua wilayah disekitarnya rusak dan menelan banyak korban jiwa.

Tahun 1597

Sebelas tahun kemudian, setelah letusan pertama, Gunung dengan nama lain Gunung Rawon itu meletus lagi. Letusan kedua tak kalah hebatnya dengan letusan pertama. Erupsi eksplosif Kala itu kembali meminta nyawa manusia.

Tahun 1638.

Banjir besar dan lahar menerjang di daerah antara Kali Setail Kecamatan Sempu dan Kali Klatak Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Tahun 1730.
Tercatat erupsi eksplosif disertai dengan hujan abu serta lahar. Bahkan wilayah terdampak erupsi meluas dibanding letusan pertama, kedua dan ketiga. Korban jiwa pun berjatuhan lagi di saat itu.

Diantara tahun 1800 hingga 1808.
Di waktu pemerintah Residen Malleod (Hindia Belanda) terjadi letusan lagi. Namun tidak sampai mengakibatkan korban jiwa.

Antara tahun 1812 hingga 1814.
Direntang empat tahun itu letusan disertai hujan abu lebat dan suara bergemuruh. Setahun kemudian, di tahun 1815 antara 14 hingga 12 April terjadi hujan abu di Besuki, Situbondo dan Probolinggo.

Tahun 1859
Setelah 44 tahun Gunung Raung relatif tenang. Aktivitas vulkaniknya kembali meningkat.

6 Juli 1864
Terdengar suara gemuruh dan di siang hari menjadi gelap.

Tahun 1881, 1885, 1890, 1896,
Terjadi aktivitas vulkanik meliputi suara gemuruh, Paroksisma, hujan abu tipis di kawasan Banyuwangi. Dan gempa bumi di kawasan Besuki, Situbondo.

16 Februari 1902
Muncul kerucut pusat.

Di tahun 1913 antara bulan Mei hingga Desember
Gunung Raung kembali bergemuruh, bahkan terjadi dentuman keras. Hal yang sama terjadi tiga tahun berturut-turut. Yakni tahun 1915, 1916 dan 1917. Aliran lava di dalam kaldera terjadi tahun 1921 dan 1924.

Tahun 1927.

Letusan asap cendewan dan hujan abu sejauh 30 kilometer keluar dari puncaknya. Ditahun yang sama, tepatnya 2 Agustus-Oktober terdengar dentuman bom dan terlontar sejauh 500 meter.

Tahun 1928

Terlihat celah merah di dasar kaldera dan mengeluarkan lava. Fenomena yang sama masih terjadi di tahun 1929.

Tahun 1933 hingga 1945
Terjadi peningkatan aktivitas. Tidak tercatat adanya kejadian, hanya ada aliran lava di kaldera.

Gunung yang memiliki bibir kaldera seluas 1.200 meter persegi ini kembali bangun dari tidurnya. 31 Januari hingga 18 Maret, puncak gunung semburkan asap membara dengan guguran. Tinggi awan letusan mencapai 6 kilometer di atas puncak. Abunya menyebar hingga radius 200 meter.

13-19 Februari 1956.

Terjadi paroksisma. Tercatat pula adanya tiang asap 12 kilometer. Tahun-tahun berikutnya hanya ada peningkatan aktifitas. Namun tahun 1986 letusan asap terjadi di bulan Januari hingga Maret.

17 Oktober 2012
Setelah sekian lama tidur panjang, aktivitas vulkanik Gunung Raung kembali meningkat. Status dari normal naik menjadi waspada selangh satu hari kemudian. Tak berapa lama, tepatnya 22 Oktober 2012 statusnya kembali naik menjadi siaga.

23 Januari 2013
Data terbaru, terdengar suara gemuruh yang terjadi berulang. Bahkan gemuruh tersebut menimbulkan getaran yang cukup kuat rentang waktu 10 jam.

28 Juni 2015
Pukul 20.00 WIB, masyarakat setempat mendengar suara gemuruh dan dentuman keras yang terdengar kira-kira sampai 20 kilometer.

29 Juni 2015
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Raung dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), sejak Senin (29/6/2015) pukul 09.00 WIB menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik pada gunung api ini. -dari berbagai sumber

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here