JERMAN – Pemerintah Jerman sebenarnya sudah diberitahu akan resiko penerbangan di atas wilayah Ukraina tidak lama sebelum pesawat MH17 milik Malaysia Airlines ditembak jatuh saat melintasi daerah itu bulan Juli 2014, tetapi Berlin tidak menyebarkannya.
Kabel diplomatik yang dikirim dua hari sebelum bencana itu menyebutkan bahwa situasinya “sangat mengkhawatirkan,” kata media-media Jerman dikutip BBC Senin (27/4/2015).
Kabel diplomatik itu menyebutkan jatuhnya pesawat angkatan udara Ukraina pada 14 Juli 2014 dari ketinggian 6.000 meter, sebagai contoh resikonya.
MH17 tertembak jatuh tiga hari kemudian, dengan merenggut nyawa 298 orang. Pesawat itu sedang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Sebanyak 196 orang penumpangnya adalah warganegara Belanda.
Sebuah penyelidikan internasional yang dipimpin Belanda menyebutkan, salah satu skenario kecelakaan itu adalah pesawat ditembak jatuh oleh rudal Buk buatan Rusia.