JEPANG – Pemerintah Jepang perlu mereformasi kementerian kesehatannya setelah pandemi virus corona mereda, kata Sekretaris Kabinet dan kandidat perdana menteri Jepang Yoshihide Suga dalam wawancara surat kabar yang diterbitkan.
Suga, yang secara luas dipandang sebagai kandidat utama untuk menggantikan Perdana Menteri Shinzo Abe, mengatakan kepada surat kabar Yomiuri bahwa “pandemi virus corona adalah masalah besar yang tidak dapat ditangani sendiri oleh kementerian kesehatan.”
Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, yang mendapat anggaran terbesar dari semua kementerian, bertanggung jawab atas langkah-langkah penanganan pandemi virus corona di negara itu.
Suga juga mengatakan kepada Yomiuri bahwa penting untuk merampingkan strategi digital pemerintah, yang dikelola secara terpisah oleh masing-masing kementerian.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Suga — yang sudah lama menjadi ajudan Abe — ingin menempuh jalannya sendiri dan mendorong perubahan struktural dalam pemerintahan Jepang, bahkan ketika ia berjanji untuk melanjutkan inisiatif ekonomi Perdana Menteri Shinzo Abe yang dikenal dengan istilah “Abenomics”.
“Karena bekerja dari rumah menjadi lebih umum di masa pandemi virus corona, saya pikir jelas bahwa pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja secara digital,” kata Suga dalam jumpa pers, dilansir Antara, Senin (7/9).
Pernyataan itu menggemakan gagasan yang dilontarkan oleh Heizo Takenaka, mantan menteri ekonomi yang memiliki hubungan dekat dengan Suga, yang mengatakan pemerintah harus fokus pada tujuan barunya untuk mempromosikan digitalisasi di Jepang.
“Saya sangat berharap Suga akan mendorong digitalisasi dan kelestarian lingkungan, yang bersama-sama pada akhirnya akan mengarah pada revitalisasi regional,” kata Takenaka kepada Reuters.
“Akan lebih baik bila sesuatu seperti agensi digital didirikan, meski hanya sementara,” tambahnya.
Suga secara luas diperkirakan akan memenangkan pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) pada 14 September, tanggal yang ditetapkan setelah adanya keputusan PM Shinzo Abe untuk mundur.
Pemenang pemilihan kepemimpinan LDP hampir pasti akan menjadi perdana menteri Jepang berikutnya karena LDP memegang suara mayoritas di parlemen.