
DUNIA akan memperingati 112 tahun tenggelamnya kapal pesiar super mewah Titanic bersama lebih 1.500 penumpang dan awaknya dalam pelayaran perdananya dari Southhampton, Inggeris menuju New York, 15 April 1912.
RMS Titanic yang merupakan kapal termewah pada masa itu yang dirancang oleh arsitek Angkatan Laut Inggeris Thomas Andrews dan dibangun di galangan kapal Belfast, Harland and Wolff, berangkat mengarungi Samudra Atlantik pada 10 April 1912.
Saat pelayaran, kapal menabrak gunung es pada tengah malam 14 April sehingga menyebabkan lima kompartemen lambung kapal robek dan kapal tergenang air.
Lantaran tidak bisa menahan beban air yang masuk, kapal menghunjam ke dasar laut secara vertikal hingga kemudian patah menjadi dua, lalu tenggelam pada 15 April 1912. Lebih dari 1.500 orang terkurung di dalam kapal, tenggelam atau mati kedinginan di perairan Atlantik Utara yang membeku.
Titanic dengan kapasitas 2.224 penumang yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran White Star Line, diregistrasi di Liverpool, dibangun di galangan Harland, Inggeris antara 1909 dan 1911 diluncurkan pada 31 Mei 1911
Para penumpangnya saat itu terdiri dari sejumlah orang terkaya di dunia, serta lebih dari seribu emigran dari Britania Raya, Irlandia dan Skadinavia yang Kn mencari kehidupan baru di Amerika Utara.
Kapal ini dirancang senyaman dan semewah mungkin, dengan dilengkapi gimnasium, kolam renang, perpustakaan, restoran kelas atas dan kabin mewah. Dan dilengkapi telegraf nirkabel mutakhir keperluan penumpang dan operasional kapal.
Spesifikasi Titanic
Titanic memiliki panjang 882 kaki 9 inci (269,06 m) dengan lebar maksimum 92 kaki 6 inci (28,19 m). Tinggi keseluruhannya, diukur dari dasar lunas ke puncak anjungan 104 kaki (32 m). Kapal berbobot 46.328 ton bruto dan dengan daya muat 34 kaki 7 inci (10,54 m) atau total bobotnya nya 52.310 ton.
Meski Titanic mempunyai perlengkapan keamanan yang canggih di eranya seperti kompartemen dan pintu kedap air yang bisa dioperasikan dari jarak jauh, jumlah sekoci tidak memadai untuk menampung seluruh penumpang.
Karena regulasi keamanan laut yang sudah kuno, Titanic hanya mengangkut sekoci untuk menampung 1.178 penumpang atau sekitar sepertiga total kapasitas penumpang dan awak kapalnya.
Setelah meninggalkan Southampton pada 10 April 1912 Titanic transit di Cherboiurg, Perancis dan Queenstown (sekarang Cobh, Irlandia sebelum meneruskan pelayaran ke barat menuju New York.
Empat hari berlayar, tepatnya 375 mil di selatan Newfoundland pada 14 April 1912, kapal menabrak sebuah gunung es pukul 23:40 (waktu: UTC-3). Tabrakan mengakibatkan pelat lambung Titanic melengkung ke dalam di sejumlah titik di sisi kanan kapal dan mengoyak lima dari enam belas kompartemen kedap airnya.
Selama dua setengah jam selanjutnya, kapal perlahan terisi air dan tenggelam. Para penumpang dan sejumlah awak kapal diungsikan ke dalam sekoci, kebanyakan diturunkan dalam keadaan setengah penuh.
Hampir 90 persen peumpang pria di Kelas 2 ditinggalkan sesuai protokol keselamatan untuk mendahulukan anak-anak dan wanita. Tepat sebelum pukul 2:20, badan Titanic patah menjadi dua bagian dan haluannya tenggelam bersama seribu penumpang di dalamnya.
Para korban yang kecemplung di laut meregang nyawa dalam hitungan menit akibat hipotermia karena bersentuhan dengan air laut yang membeku, sedangkan 710 penumpang berhasil diangkat dari sekoci oleh RMS Carpathia beberapa jam kemudian.
Mengagetkan dunia
Musibah tenggelamnya Titanic ditanggapi dengan keterkejutan dan kemarahan dunia atas jumlah korban yang begitu besar dan kegagalan regulasi dan operasi penyelamatan serta sekoci dan alat kelengkapan penyelamatan lainnya yang tidak memadai.
Penyelidikan publik di Britania dan Amerika Serikat mendorong perbaikan besar-besaran terkait keselamatan laut. Salah satu warisan terpenting dari bencana ini adalah penetapan Konvensi Internasional Keselamatan di Laut (SOLAS), yang masih mengatur keselamatan laut sampai sekarang.
Banyak korban selamat kehilangan seluruh kekayaan dan harta benda mereka dan menjadi miskin dan sejumlah keluarga, terutama keluarga awak kapal dari Southampton, kehilangan sumber nafkah utamanya.
Mereka semua dibantu oleh banjirnya simpati dan sumbangan amal masyarakat. Beberapa pria yang selamat, terutama kepala White Star Line, J. Bruce Ismay yang dicela sebagai pengecut karena meninggalkan kapal ketika penumpang lain masih berada di atas kapal dan ia pun diasingkan oleh publik.
Bangkai Titanic masih ada di dasar laut, perlahan hancur di kedalaman 12.415 kaki (3.784 m). Sejak ditemukan kembali pada tahun 1985, ribuan artefak diangkat dari dasar laut dan dipamerkan di berbagai museum di seluruh dunia. Titanic telah menjadi salah satu musibah kapal yang melegenda dalam sejarah. Keberadaannya terus diingat melalui film, buku, dan berbagai bentuk peringatan.
Titanic dengan panjang 882 kaki 9 inci (269,06 m) dan lebar maksimum 92 kaki 6 inci (28,19 m). Tinggi keseluruhannya, diukur dari dasar lunas ke puncak anjungan, adalah 104 kaki (32 m). Kapal ini berbobot 46.328 ton bruto dan daya muat 34 kaki 7 inci (10,54 m)atau totalnya berbobot 52.310 ton.
Musibah kapal Titanic menyadarkan kita, umat beragama, sehebat atau seaman apa pun ciptaan manusia, tidak ada yang sempurna, kecuali Alllah yang maha mengetahui. (wikipedia/ns)