JAKARTA – Atase Pertahanan Pakistan untuk Indonesia Kolonel Muhammad Shahid Siddeeq menegaskan bahwa helikopter yang membawa 17 penumpang, termasuk Dubes RI untuk Pakistan dan istrinya, tidak ditembak oleh Taliban.
“Tidak ditembak Taliban, lokasi kecelakaan berada di pedalaman, namun bukan wilayah konflik,” kata Kolonel Siddeeq di Jakarta, Jumat (8/5/2015)
Atas nama pemerintah Pakistan, pihaknya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya istri Dubes RI untuk Pakistan, Nyonya Heri Listya Burhan Muhammad.
“Innalillahi wa innailahirajiun, kami turut berduka atas meninggalnya istri dubes RI untuk Pakistan yang menjadi kecelakaan helikopeter tersebut,” kata dia.
Saat ini, Kolonel Siddeeq mengatakan pemerintahnya tengah melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan tersebut.
Kementerian Luar Negeri telah mengonfirmasi bahwa Nyonya Heri Listya Burhan Muhammad termasuk korban meninggal dalam kecelakaan helikopter di utara Pakistan.
Sementara itu, Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad yang juga menjadi salah satu penumpang helikopter dikabarkan selamat, namun mengalami luka-luka.
Berdasarkan keterangan dari Direktorat Asia Pasifik dan Afrika yang diterima Antara, rombongan berangkat ke daerah utara Pakistan atas undangan Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Rombongan yang terdiri dari 32 duta besar negara asing beserta pasangan, dan 25 orang lainnya, diberangkatkan menggunakan empat helikopter.
Satu helikopter berpenumpang 17 orang, yakni 11 warga asing (termasuk Dubes RI Burhan Muhammad dan Nyonya Heri Listyawati, serta 6 warga Pakistan, mengalami kecelakaan pada pukul 11.45 waktu setempat.
Dalam helikopter tersebut, dikabarkan empat orang meninggal, yakni istri Dubes RI, istri Dubes Malaysia, Dubes Filipina, dan Dubes Norwegia.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Pakistan Burhan Muhammad yang juga menjadi salah satu penumpang helikopter dikabarkan selamat, namun mengalami luka-luka.
Undangan Menlu Pakistan
Dalam keterangan disebutkan bahwa Burhan Muhammad beserta istrinya, Heri Listyawati memenuhi undangan dari Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam program Visit of Resident Ambassadors/High Commissioners to Gilgit-Baltistan. Acara itu diagendakan berlangsung dari 8-11 Mei 2015.
Program tersebut diikuti 57 orang yang terdiri dari 30 Kepala Perwakilan/Duta Besar dan sejumlah isteri Duta Besar beserta anak serta pejabat Pakistan.
Peserta program berangkat dari Nur Khan Airbase di Islamabad, menggunakan pesawat, pukul 08.30 waktu setempat menuju wilayah Gilgit-Baltistan (utara Pakistan).
Para peserta tiba pukul 09.30 dan diterima oleh pihak pemerintahan Gilgit-Baltistan. Ada pun jarak antara Islamabad-Gilgit, sekitar 480 kilometer, atau 1 jam perjalanan menggunakan pesawat.
Kemudian pada pukul 10.30, dengan menggunakan 4 helikopter, rombongan melanjutkan perjalanan ke Naltar Valley, di wilayah Gilgit-Baltistan.
Dalam perjalanan menuju Naltar Valley, sekitar pukul 12.00 waktu setempat, diberitakan bahwa 1 helikopter MI-17 dengan penumpang 17 orang mengalami crash landing (gagal mendarat).
Mendapat informasi, pihak KBRI Islamabad segera menghubungi pihak-pihak terkait termasuk secara langsung memberikan note verbal ke Kemenlu Pakistan, untuk mengonfirmasi berita jatuhnya helikopter, dan mengetahui keselamatan Duta Besar RI beserta istri.
Secara informal, Kemenlu Pakistan kemudian membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan Dubes RI mengalami luka-luka, sementara istri Dubes RI meninggal dunia. Saat ini, Duta Besar RI tengah mendapat perawatan di The Combined Military Hospital, Jutial, wilayah Gilgit-Baltistan, atau berjarak 30 kilometer dari tempat kejadian – Antara/Kompas