JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk menunda perjalanan ke Bangladesh hingga situasi keamanan membaik akibat unjuk rasa massal di negara tersebut. Sementara bagi WNI yang berada di Bangladesh diminta tetap waspada.
“Memerhatikan keselamatan dan keamanan, diimbau kepada para WNI di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan,” menurut pernyataan Kemlu RI, Senin (5/8/2024).
WNI di Bangladesh juga diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak penting, serta menghindari kerumunan massa dan lokasi demonstrasi.
Kemlu RI berharap agar WNI di Bangladesh tetap menjaga komunikasi dan mengikuti langkah-langkah darurat yang ditetapkan oleh KBRI Dhaka.
WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi nomor perwakilan RI di Bangladesh, KBRI Dhaka (+880-1-614-444-552), dan Direktorat Perlindungan WNI Kemlu (+62-812-9007-0027).
Minggu (4/8), setidaknya 73 orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di Dhaka dan kota-kota lain di seluruh Bangladesh, termasuk 14 polisi.
Protes terhadap sistem kuota pemerintah Bangladesh untuk pekerjaan publik meningkat pekan lalu setelah bentrokan kekerasan di Universitas Dhaka.
Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya sistem kuota yang mengalokasikan 30 persen posisi pemerintah untuk anggota keluarga veteran perang 1971, dengan tuduhan diskriminasi dan favoritisme terhadap pendukung Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan.