JAKARTA, KBKNEWS.id – Pesantren di Kediri, Jawa Timur, menuntut permintaan maaf langsung dari Trans7 terkait tayangan program Xpose Uncensored yang dinilai menyinggung ulama dan santri.
“Seharusnya sudah ada rencana dari Trans7 ke pengasuh (PP Lirboyo Kediri). Jadi, kami mohon maaf karena tayangan itu membuat sakit hati,” kata K.H. Basori Alwi, Pengasuh Pondok Pesantren Roudhotul Ibaad.
Ia menegaskan bahwa pesantren adalah tempat pendidikan mandiri untuk mendidik adab dan akhlak, dan para santri sangat menghormati kiai. Menurutnya, narasi yang muncul di tayangan itu tidak tepat dan menimbulkan kesan salah.
“Bahasa perbudakan terjadi di golongan orang tidak berilmu. Kalau di kalangan santri tidak ada perbudakan sama sekali. Para santri sangat bersenang hati ketika diperintah sang gurunya,” tambahnya, seperti dilansir Antara.
Pesantren juga meminta perhatian Presiden Prabowo Subianto dan Dewan Pers, bahkan menuntut pencabutan izin Trans7. KPID Jawa Timur menyoroti tayangan tersebut mengandung unsur SARA dan informasi yang menyesatkan tentang kehidupan pesantren, serta bertentangan dengan pedoman penyiaran yang menghormati keberagaman.


