Kisah Fundraiser Dompet Dhuafa yang Rindu Kampung Halaman

DEPOK – Secillia Della Safitri, seorang Fundraiser Dompet Dhuafa yang bertugas di Konter Zakat Margo City Mall, Depok mengungkapkan kerinduan akan kampung halamannya.

Disaat malam takbir lalu, Sabtu (30/3) kebanyakan orang sudah berkumpul bersama keluarga di kampung halaman, namun dia masih berjibaku dengan tugas dan amanahnya.  Sepuluh tahun sudah Seccil merantau dari tanah kelahirannya, Malaka Tengah, Nusa Tenggara Timur.

Ia tinggal di perantauan, meskipun beruntungnya ada saudara di sini yang bisa menjadi tempat bersandar. Tapi, tetap saja, hidup di tanah orang punya cerita tersendiri.

Tahun ini, untuk pertama kalinya, Secillia mengikuti Program Ramadan di Dompet Dhuafa. Pengalaman ini bukan yang pertama baginya di dunia fundraising. Kesempatan ini pun semakin menambah wawasan dan pengalamannya di bidang tersebut, ditambah dirinya suka bekerja dengan bertemu banyak orang.

Namun, dibalik keseruan bertemu banyak orang, ada satu hal yang selalu mengendap di hatinya, rindu akan kampung halaman, rindu pada sang ayah dan ibu. Sejak merantau, Secil belum pernah pulang. Baru tahun lalu, saat wisuda, akhirnya bisa bertemu kedua orang tuanya. Itulah satu-satunya pertemuan mereka setelah bertahun-tahun.

Ketika menceritakan soal keluarga, air matanya pun menetes ia tak kuasa menahan rindu. Hanya permintaan maaf yang ia tuturkan.

“Buat ayah dan mama maaf belum bisa nyamperin malah disamperin ke sini karena wisuda, pokoknya sehat-sehat deh biar bisa ketemu dan lebaran bareng,” kata Secil terisak.

Tapi, biaya perjalanan ke kampung halaman tidaklah murah. Dari bandara saja, butuh perjalanan seharian untuk sampai ke rumah Secil. Karena itu, ia masih harus bersabar dan berusaha lebih keras.

Satu hal yang membuatnya senang selama di Dompet Dhuafa adalah mendengar cerita dari para donatur. Banyak dari mereka yang merasa terbantu dengan keberadaan konter Dompet Dhuafa, terutama saat perjalanan jauh dan mereka ingin berdonasi.

“Rasanya bangga bisa menjadi bagian dari ini, meskipun hanya sebentar, aku bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat sambil terus berjuang,” imbuh Secill.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here