
INDIA – Setidaknya delapan orang telah meninggal karena gelombang panas di negara bagian Odisha, India timur, dalam tiga hari terakhir.
Departemen cuaca nasional memperkirakan akan ada lebih banyak cuaca panas di beberapa bagian negara bagian tersebut pada minggu ini.
Departemen Meteorologi India (IMD) menyatakan gelombang panas ketika suhu suatu wilayah 4,5 derajat Celcius (40,1°F) hingga 6,4 C lebih tinggi dari biasanya. Ibu kota Odisha, Bhubaneswar, mencatat suhu maksimum 39 derajat Celcius pada hari Senin.
Pusat operasi kedaruratan Odisha mengatakan, selama musim panas ini sekitar 159 orang diduga mengalami heat stroke. Lembaga itu menambahkan serangan cuaca panas menyebabkan kematian sebanyak 41 orang.
“33 kasus (yang diduga serangan panas matahari) sedang diselidiki di tingkat distrik,” kata pusat operasi kedaruratan Odisha dalam pernyataannya.
India dan beberapa negara lain di Asia mengalami musim panas dengan suhu yang tidak biasanya. Ilmuwan mengatakan fenomena ini dipicu semakin memburuknya perubahan iklim yang disebabkan aktivitas manusia.
IMD memprediksi gelombang panas akan berlanjut di utara dan timur India dalam beberapa hari ke depan. Pekan lalu, media lokal melaporkan India mencatat sejak Maret sampai Mei lalu sekitar 25 ribu kasus dan 56 kematian yang diduga terkait serangan panas.