JAKARTA, KBKNews.id – Enam negara di kawasan Asia, yaitu Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Singapura, dan Thailand, melaporkan penurunan tajam angka kelahiran pada 2023–2024, memicu kekhawatiran akan krisis populasi yang kian dalam.
Data resmi masing masing pemerintah menunjukkan rekor terendah kelahiran dalam beberapa dekade terakhir, dengan angka kesuburan jauh di bawah ambang penggantian penduduk. Penurunan ini didorong oleh faktor ekonomi, sosial, dan budaya yang semakin membebani keputusan pasangan muda untuk memiliki anak.
Berikut ini rangkuman enam negara yang mencatat penurunan angka kelahiran drastis pada 2023–2024:
1. Jepang
Jepang mencatat 758.631 kelahiran pada 2023, penurunan 5,1% dari tahun sebelumnya
Pada 2024, jumlah kelahiran lebih turun lagi menjadi 720.988 bayi, rekor terendah dalam sembilan tahun berturut-turut.
Tingkat kesuburan total di Jepang juga jatuh ke rekor terendah 1,20 anak per wanita pada 2023, jauh di bawah ambang penggantian populasi 2,1.
2. Korea Selatan
Korea Selatan mencatat 230.000 kelahiran pada 2023, turun 7,7% dibandingkan 2022.
Tingkat kesuburan di negara itu merosot menjadi 0,72 pada 2023, terendah di dunia. Namun, pada 2024, tingkat kesuburan sedikit meningkat menjadi 0,75, didukung lonjakan pernikahan yang naik 14,9%.
Populasi mengalami penyusutan alami selama lima tahun berturut-turut, dengan 120.000 lebih kematian daripada kelahiran pada 2024.
3. China
China mencatat 9,02 juta kelahiran pada 2023, dengan angka kelahiran kasar 6,39 per seribu. Jumlah ini merupakan yang terendah sejak 1950-an, menandai penurunan berkelanjutan sejak 2016.
Meskipun pada 2024 terdapat sedikit kenaikan menjadi 9,54 juta kelahiran, angka tersebut masih jauh di bawah tingkat penggantian populasi. Berbagai kebijakan insentif belum mampu memulihkan tren menurun, karena faktor biaya hidup, tekanan karir, dan pergeseran nilai sosial.
4. Taiwan
Taiwan mengalami penurunan jumlah kelahiran menjadi 134.856 pada 2024, dengan angka kelahiran kasar 5,76 per seribu. Angka ini menurun 715 kelahiran atau 0,5% dibandingkan 135.571 kelahiran pada 2023.
Penurunan ini mencatat rekor terendah baru sejak 2016, menunjukkan kesulitan dalam membalik tren demografis.
5. Singapura
Singapura mencatat 33.541 kelahiran pada 2023, turun 5,8% dari tahun sebelumnya. Pada periode tahun 2024, terdapat 33.699 kelahiran, naik tipis 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka kesuburan total Singapura pada 2024 tercatat 0,97 anak per wanita, jauh di bawah tingkat penggantian populasi 2,1.
6. Thailand
Pada 2023, Thailand mencatat 517.934 kelahiran, namun jumlah ini menurun drastis menjadi 462.240 pada 2024, turun 10,8% dari tahun sebelumnya. Tingkat kelahiran terus melemah, dengan angka kelahiran kasar turun dari 7,8 per seribu (2023) menjadi 7,0 per seribu (2024).
Kondisi ini memperdalam kekhawatiran karena kematian mulai melampaui kelahiran, menandai krisis demografi yang semakin parah.