JAKARTA – Libur panjang Lebaran 2024 telah berakhir. Kini, orang tua harus mempersiapkan anak-anak kembali sekolah. Tidak bisa dimungkiri, mempersiapkan anak-anak sekolah menjadi tantangan bagi orang tua.
Menurut psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Kasandra Putranto, persiapan untuk kembali ke sekolah setelah libur panjang harus dimulai dengan membangun ketahanan fisik dan mental sejak dini.
“Persiapan yang dimaksud tidak bisa hanya sebelum Lebaran. Harus sejak dini membangun ketahanan fisik dan mental,” katanya dilansir dari Antara.
Kasandra menjelaskan bahwa membangun ketahanan fisik dan mental ini penting agar anak-anak siap menghadapi kegiatan sekolah setelah liburan yang cukup panjang.
Selain itu, anak-anak juga perlu dibiasakan dengan disiplin, motivasi belajar yang tinggi, dan tanggung jawab sejak dini agar mereka selalu siap menghadapi masa sekolah.
Jika semua kompetensi tersebut sudah terbentuk sejak dini, menurut Kasandra, orang tua tidak akan kesulitan untuk memberikan dukungan kepada anak-anak mereka untuk kembali bersekolah.
Karena, kata dia, anak-anak sudah memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas sekolah mereka.
“Jika semua kompetensi sudah terbentuk sejak dini, kalimat afirmasi yang diberikan bisa lebih sedikit dan tidak perlu bersusah payah,” tuturnya.
Meskipun demikian, Kasandra juga mengakui bahwa masih ada anak-anak yang merasa malas untuk kembali ke sekolah, terutama karena mereka merasa terbebani dengan rutinitas belajar yang akan dihadapi di sekolah.
“Umumnya anak masih terbawa kebiasaan liburan, bangun siang, santai dan menolak untuk kembali kepada rutinitas belajar yang dirasa membebani. Tetapi dengan bekal yang sudah dibangun sejak dini, seharusnya tidak akan menjadi masalah lagi,” jelasnya.
Kasandra menegaskan bahwa keengganan anak-anak untuk kembali ke sekolah juga bisa menjadi efek kumulatif jika mereka dibiarkan untuk tidak siap kembali ke sekolah sejak awal.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terus membentuk karakter anak-anak mereka sejak dini dan menanamkan pemahaman bahwa sekolah merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan.
