JAKARTA, KBKNEWS.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik Aqua di kawasan Subang, Jawa Barat dan hasilnya mengejutkan.
Ia menemukan bahwa sumber air yang digunakan untuk produksi air mineral tersebut bukan berasal dari mata air pegunungan seperti yang selama ini yang selalu dikatakan dalam iklan yang ditayangkan di televisi, melainkan dari sumur bor dalam.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Dedi tampak tiba di lokasi dan meminta bertemu dengan pimpinan pabrik. Namun, pihak perusahaan menjelaskan bahwa para manajer sedang mengikuti kegiatan di luar.
“Kepala pabrik dan manajernya sedang meeting di luar,” ujar seorang perwakilan perusahaan dalam video yang diunggah pada Selasa (21/10).
Dedi kemudian meminta untuk melihat langsung sumber air yang digunakan dalam proses produksi. Saat menuju area belakang pabrik, ia menyoroti kondisi lingkungan sekitar yang menurutnya rawan longsor dan terpengaruh aktivitas industri.
Keterkejutannya muncul ketika mengetahui bahwa sumber air Aqua berasal dari pengeboran tanah dengan kedalaman 100 hingga 130 meter.
“Oh ini airnya dibor? Saya kira dari mata air permukaan. Ternyata bukan, tapi dari sumur pompa dalam,” kata Dedi dengan ekspresi terkejut.
Pihak perusahaan menjelaskan bahwa penggunaan sumur bor dilakukan untuk mendapatkan kualitas air terbaik.
“Semua air bawah tanah, Pak, karena yang paling bagus itu dari lapisan paling dalam,” jelas salah satu staf pabrik.
Dedi pun menyoroti dampak ekologis dari praktik pengeboran besar-besaran tersebut. Menurutnya, eksploitasi air tanah di kawasan pegunungan dapat memengaruhi keseimbangan tata air dan memperparah risiko bencana lingkungan di sekitar wilayah itu.
Temuan ini memicu reaksi publik yang menilai adanya ketidaksesuaian antara iklan produk dan sumber air sebenarnya, sehingga menuntut klarifikasi dari pihak perusahaan.
