BANDUNG—Forum Zakat (FoZ), asosiasi organisasi pengelola zakat Indonesia, akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-7. Agenda tiga tahunan ini akan digelar di Bandung, Selasa-Kamis (5-7/5/2015) besok yang diawali dengan berbagai acara seperti Fun Walk, Seminar, dan berbagai kegiatan lainnya. Munas ini juga sebagai tanda suksesi kepengurusan periode 2012-2015 hasil Munas ke-6 di Semarang.
“Kepengurusan yang dipimpin Sri adi Bramasetya sebagai Ketua Umum dan Bambang Suherman sebagai Sekretaris Jenderal telah mengabdi untuk kepentingan perzakatan nasional hampir selama tiga tahun. Ini artinya, estafet kepemimpinan FOZ akan segera dialihkan kepada generasi berikutnya,” ujar Amin Sudarsono, Direktur Eksekutif FOZ.
Selain pemilihan kepengurusan yang baru, agenda utama dalam pelaksanaan Munas FOZ ke-7 adalah pembahasan dan pengesahan AD/ART, tata organisasi dan program kerja FOZ, serta pembahasan rekomendasi dan sinergi OPZ. Di samping itu, Munas ke-7 FOZ juga akan membhas ‘nasib’ FOZ pasca terbitnya PP No. 14/2014 yang dinilai sama sekali tidak membawa angin segar yang dijanjikan pemerintah pasca uji materi (judicial review) terhadap UU No. 23/2011.
Amin menambahkan, Munas ke-7 Forum Zakat mengangkat tema “Equality, Strengthening & Social Welfare” yang dalam bahasa Arabnya “Al-Musawah, At-Ta’ziz wa Riayatul Ijtimaiyyah” atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia “Berdiri setara, saling menguatkan untuk kesejahteraan sosial”.
Dari tema ini akan diturunkan lagi menjadi beberapa sub tema. Di antaranya “Menakar peran masyarakat dalam pengelolaan zakat Indonesia”, “Kearifan budaya zakat Nusantara dan tantangan Regulasi”, dan “Reinventing social capital”.
Tema-tema tersebut akan disampaikan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya. Terutama dari mereka yang selama ini berkecimpung langsung di dunia perzakatan. Di samping itu, acara Munas juga menghadirkan narasumber dari luar. Mereka itu terdiri dari pakar ekonomi dan akademisi. Tujuannya untuk pengayaan dan perluasan wawasan tentang zakat dan hal-hal yang terkait dengannya. Sekaligus pembekalan bagi peserta Munas.
“Jika tidak ada halangan, Munas akan dibuka oleh Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Saifudin,” tukasnya.