Penjelajah Waktu

Yudi Latif

Saudaraku, mengembaralah sebagai penjelajah waktu—bukan sekadar tubuh yang melintasi ruang, tapi jiwa yang menyibak lapisan-lapisan makna. Tinggalkan dermaga yang kaukenal, dan berlayarlah di arus waktu yang kadang tenang, kadang bergelora. Angin yang menggugurkan daun juga bisa menerbangkan doa. Maka, biarkan dirimu terangkat—ringan, namun terarah.

Jangan mengira waktu adalah garis lurus yang berlari dari kelahiran menuju ajal. Ia lebih menyerupai taman labirin, di mana masa silam membisikkan rahasia pada dedaunan hari ini, dan masa depan mengintip lewat cahaya remang di celah awan. Sebagai penjelajah, tugasmu bukan memecahkan teka-teki waktu, tapi menari dengannya, mendengarkan napasnya, dan mencatat getarnya dalam detak batinmu.

Lihatlah bukan dengan mata yang dipenuhi daftar keinginan, tapi dengan tatapan seorang pengembara yang rela tersesat. Karena hanya mereka yang berani kesasar yang akan menemukan langit baru. Hanya jiwa yang melepaskan kendali yang bisa disentuh oleh keajaiban.

Berjalanlah dengan kesadaran lembut bahwa engkau sedang bertamu pada semesta. Setiap tanah yang kau injak menyimpan jejak para leluhur, dan setiap embusan angin membawa pesan dari anak cucumu yang belum sempat dilahirkan. Bumi ini bukan milikmu; ia adalah jembatan waktu yang menanti kelembutan langkahmu.

Penjelajah waktu sejati tak membawa koper penuh rencana. Ia membawa hati yang bening, seperti danau yang menampung pantulan langit. Ia tahu bahwa yang terpenting bukan seberapa jauh ia pergi, tapi seberapa dalam ia menyerap keheningan, menyapa keraguan, dan merangkul keterasingan.

Karena sejatinya, setiap perjalanan adalah cermin. Di balik lembah yang asing, di antara hutan-hutan sunyi, yang kau temui bukan hanya dunia luar, tapi gema dirimu sendiri—yang selama ini terlupakan.

Maka pergilah, saudaraku. Lintasilah waktu dengan langkah seorang penyair dan napas seorang peziarah. Sebab mungkin, pada akhirnya, kita semua hanya sedang mencari satu hal yang sama: jalan pulang ke rumah yang belum kita tahu, tapi selalu kita rindukan.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here