Pilu, Anak-Anak Gaza Terinfeksi Penyakit Kulit akibat Sanitasi Buruk

0
149
Seorang anak di Palestina sedang mendapatkan penanganan medis di RS Medical Point

GAZA – Layan Mahdi, seorang anak Palestina berusia empat tahun, hampir tidak dapat mengenali wajahnya sendiri ketika bercermin karena tubuhnya dipenuhi ruam.

Untuk meredakan rasa sakit, gadis kecil berambut pirang ini sering menggaruk ruamnya, namun hal itu justru memperburuk kondisinya, membuatnya berteriak meminta bantuan keluarganya.

“Sayangnya, tidak ada yang bisa kami lakukan untuk membuatnya merasa lebih baik,” kata ibunya, Akaber Qudaih (38).

Dia menjelaskan bahwa Layan terinfeksi kudis setelah bermain dengan anak-anak tetangganya di Deir al-Balah, Gaza Tengah.

Akaber mencoba mencari obat untuk putrinya di Rumah Sakit al-Aqsa, namun tidak berhasil mendapatkannya. Ia akhirnya terpaksa menggunakan metode tradisional dengan mengoleskan minyak goreng pada tubuh Layan, meskipun hal ini sangat menyakitkan bagi anaknya.

Tak hanya Layan, empat saudara kandungnya juga terinfeksi penyakit kulit tersebut. Akaber mengungkapkan kekhawatirannya kepada Xinhua.

“Saya tidak tahu harus bagaimana lagi mengobati anak-anak saya. Saya takut kehilangan mereka,” ucapnya.

Laporan terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) pada akhir Juli lalu menyatakan bahwa penyakit menular dan infeksi kulit terus menyebar di seluruh Gaza akibat akses air dan sanitasi yang terbatas.

Akaber mengungkapkan bahwa sejak meninggalkan rumahnya di Gaza City 10 bulan lalu, ia belum menemukan tempat yang memenuhi kebutuhan dasar manusia, terutama kekurangan air dan perlengkapan kebersihan pribadi.

Noaman Nassar, seorang anak Palestina berusia sembilan tahun, juga menderita jerawat dan komedo yang menyebar di seluruh tubuhnya.

“Saya tidak bisa memakai pakaian apa pun karena rasanya sakit. Saya terus menggaruk tubuh saya,” kata Noaman kepada Xinhua.

Marwan al-Hams, Direktur Rumah Sakit Naser di Khan Younis, Gaza Selatan, mengungkapkan bahwa jumlah penderita penyakit kulit, termasuk anak-anak, pria, dan wanita, meningkat signifikan. Situasi ini diperparah oleh kurangnya pengobatan, yang meningkatkan risiko infeksi pada mereka yang terluka akibat serangan Israel.

“Kami dapat mengatakan bahwa Gaza saat ini sedang mengalami bencana kesehatan,” tuturnya.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here