Saran Dokter Olahraga agar Tetap Bugar saat Mudik

Ilustrasi berkendara. (Foto: Unsplash/Why Kei)

JAKARTA – Pemudik dengan kendaraan pribadi yang melakukan perjalanan jauh disarankan melakukan peregangan otot (stretching) saat dalam perjalanan untuk menjaga tubuh tetap bugar.

Dokter spesialis kedokteran olahraga, Dr. Michael Triangto, Sp.KO, menjelaskan ada beberapa gerakan stretching dan latihan penguatan yang bisa dilakukan di dalam mobil.

“Lebih baik minimal melakukan itu daripada tidak sama sekali,” kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu dilansir dari Antara.

Michael menambahkan, peregangan bisa dilakukan saat duduk seperti peregangan tangan, peregangan bahu, peregangan punggung, dan peregangan pinggang. Masing-masing di tahan selama 5 detik.

Peregangan tangan, kata dia, bisa dilakukan dengan cara merentangkan salah satu tangan ke depan, menarik jari ke belakang telapak tangan, dan menahan sebentar.

Peregangan bahu, lanjutnya, bisa dilakukan dengan menggerakkan kedua bahu ke depan dan ke belakang secara bergantian. Untuk meregangkan punggung, tegakkan punggung dan letakkan tangan di belakang kepala, kemudian tahan selama 5 detik, rileks, dan ulangi.

“Sedangkan untuk meregangkan pinggang, tegakkan badan dan busungkan dada, lalu letakkan tangan di belakang pinggang. Tahan dan tarik selama 5 detik, rileks, dan ulangi. Saat menarik, perut harus dijaga tetap tegang dan ditarik sejauh mungkin,” jelas Michael.

Selain peregangan otot, pemudik juga bisa membawa sepeda statis mini untuk latihan aerobik yang bisa dilakukan saat duduk di dalam mobil. Sebagai opsi lain, jika memiliki waktu luang, pemudik bisa melakukan push up saat beristirahat di rest area.

Michael juga menekankan pentingnya beristirahat secara berkala setiap dua jam selama perjalanan mudik. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh, meskipun aktivitas fisik juga penting.

“Yang perlu diingat adalah tubuh, sekuat apapun, tetap membutuhkan istirahat. Ini adalah kata kunci yang harus dipahami oleh semua orang. Tidak ada orang yang super kuat, misalnya pergi dari Jakarta ke Malang, mengemudi sendirian dari subuh hingga malam tanpa istirahat, itu tidak mungkin,” katanya.

Ketika tiba di kampung halaman dan merayakan Idulfitri, tidak perlu khawatir jika tidak memiliki waktu untuk beraktivitas fisik atau berolahraga ringan. Namun, jika ada waktu luang, sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan seperti bersepeda statis.

Setelah acara silaturahmi selesai, Michael mengingatkan pentingnya beristirahat yang cukup untuk memulihkan tubuh, terutama sebagai persiapan untuk kepulangan ke kota asal.

Ketika kembali ke kota asal dan masa cuti berakhir, dapat mulai membentuk kebiasaan berolahraga kembali dengan intensitas ringan seperti berjalan kaki atau berjalan cepat.

“Selalu ada cara jika ada niat. Mulailah sesuai dengan tingkat kemampuan dan kesehatan saat ini. Setelah itu, intensitas dapat ditingkatkan sejalan dengan kemampuan tubuh, namun harus realistis,” tuturnya..