JAKARTA – Sedekah adalah salah satu perbuatan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain menjadi bentuk kepedulian terhadap sesama, sedekah juga berfungsi sebagai cara untuk membersihkan harta dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, muncul pertanyaan mengenai siapa yang lebih utama menerima sedekah, keluarga sendiri atau orang lain yang membutuhkan?
Keutamaan Sedekah dalam Islam
Islam mengajarkan pentingnya bersedekah sebagai wujud kasih sayang terhadap sesama. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh Allah Maha Mengetahui.” (QS Ali Imran: 92)
Ayat ini menegaskan bahwa sedekah yang dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan dalam hidup.
Sedekah kepada Keluarga Lebih Utama? Dalam beberapa hadis, Rasulullah SAW menekankan bahwa memberikan sedekah kepada keluarga sendiri lebih utama dibandingkan kepada orang lain. Berikut adalah beberapa hadis yang menjelaskan keutamaan tersebut:
1. Rasulullah SAW bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «أفضل دينار ينفقه الرجل، دينار ينفقه الرجل على عياله، ودينار ينفقه الرجل على دآبّته في سبيل الله ودينار ينفقه على أصحابه في سبيل الله» (رواه مسلم)
“Sebaik-baik harta yang dinafkahkan seseorang adalah harta yang dinafkahkan untuk keluarganya, harta yang dinafkahkan untuk tunggangannya di jalan Allah, dan harta yang dinafkahkan untuk teman-temannya di jalan Allah.” (HR Muslim)
2. Rasulullah SAW juga bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «صدقة على مسكين صدقة، وعلى ذي رحم اثنتان، صدقة وصلة» (رواه النسائي)
“Sedekah kepada orang miskin bernilai sedekah, sementara sedekah kepada kerabat (keluarga) bernilai dua: sedekah dan silaturahmi.” (HR Nasa’i)
3. Rasulullah SAW bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «ابدأ بنفسك فتصدّق عليها، فإن فضل شيء فلأهلك، فإن فضل شيء فلذي قرابتك، فإن فضل عن ذي قرابتك شيء فهكذا وهكذا» (رواه مسلم)
“Mulailah dari dirimu sendiri dan berikanlah kepada dirimu sendiri, dan jika ada sisa, berikanlah kepada tetanggamu, dan jika masih ada sisa, berikanlah kepada tetanggamu, dan jika masih ada sisa dari tetanggamu, berikanlah dengan cara ini, dengan cara ini, dengan cara ini.” (HR Muslim)
4. Rasulullah SAW kembali bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ»
“Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk membebaskan budak, satu dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang kamu nafkahkan untuk keluargamu, maka yang paling besar pahalanya adalah yang kamu nafkahkan untuk keluargamu.” (HR Muslim)
Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa sedekah kepada keluarga tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga menjadi sarana menjaga hubungan kekeluargaan.
Sedekah kepada Orang Lain Tetap Dianjurkan
Walaupun sedekah kepada keluarga lebih utama, bukan berarti memberikan kepada orang lain tidak memiliki keutamaan. Islam tetap mendorong umatnya untuk membantu siapa pun yang membutuhkan. Rasulullah SAW bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «اليد العليا خير من اليد السفلى وابدأ بمن تعول» (رواه البخاري ومسلم)
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Dan mulailah (bersedekah) dengan orang yang menjadi tanggunganmu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa sedekah kepada keluarga lebih utama karena mengandung dua keutamaan sekaligus, yaitu pahala sedekah dan menjaga tali silaturahmi.
Namun, memberikan sedekah kepada orang lain tetap menjadi bagian dari ajaran Islam yang menekankan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Yang paling penting dalam bersedekah adalah keikhlasan dan niat mencari rida Allah SWT.