Serangan Israel Hancurkan Gaza Utara, Ribuan Korban Tewas dan Infrastruktur Luluh Lantak

0
79
13 perempuan dan anak-anak kehilangan nyawa akibat bombardemen Israel ke sebuah sekolah di Gaza (19/12). Israel mengeklaim, anggota Hamas bersembunyi di bangunan yang digunakan olehpengungsi itu.

GAZA – Wilayah Gaza utara mengalami serangan besar-besaran dari tentara Israel, yang menargetkan bangunan-bangunan yang tersisa di berbagai lokasi, seperti dilaporkan saksi mata kepada Anadolu, Kamis (26/12/2024).

Serangan ini terutama terjadi di sekitar Rumah Sakit Al-Awda dan Rumah Sakit Kamal Adwan. Para saksi menyebutkan bahwa penghancuran dilakukan menggunakan “robot” peledak yang dipasang di antara bangunan tempat tinggal, sehingga menimbulkan kerusakan parah.

Media Israel, Kanal 13, melaporkan bahwa suara ledakan akibat operasi penghancuran ini terdengar hingga Tel Aviv dan sekitarnya.

Menurut Ismail Al-Thawabta, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza, operasi tersebut merupakan kejahatan Israel yang menargetkan kawasan pemukiman, menara, dan blok apartemen, sebagai bagian dari apa yang ia sebut genosida di Gaza utara.

“Setelah lebih dari 80 hari agresi tanpa henti terhadap Gaza utara, jumlah korban telah melampaui 4.800 orang, termasuk orang-orang yang hilang, lebih dari 12.500 terluka, dan lebih dari 1.900 orang ditahan,” katanya kepada Anadolu.

Selain itu, serangan Israel telah menghancurkan infrastruktur vital, termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas penting lainnya.

Al-Thawabta mendesak komunitas internasional, PBB, dan pihak terkait untuk segera menghentikan agresi ini dan meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel atas kejahatan mereka.

Serangan darat skala besar yang dimulai pada 5 Oktober oleh Israel bertujuan untuk mencegah kelompok Hamas kembali berkumpul, namun warga Palestina menuduh tindakan tersebut merupakan upaya untuk menduduki wilayah tersebut dan menggusur penduduk secara paksa.

Sejak saat itu, bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar tidak diizinkan masuk, menyebabkan penduduk Gaza menghadapi kondisi kelaparan.

Dilaporkan bahwa lebih dari 45.000 orang telah tewas di Gaza sejak konflik ini dimulai pada 7 Oktober 2023, yang menghancurkan wilayah tersebut secara total.

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang di Gaza.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here