Status Waspada, Gunung Karangetang Berpotensi Picu Bencana Sekunder

0
26
Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro. (Foto: ANTARA/Karel A Polakitan)

MANADO, KBKNews.id – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau warga agar mematuhi zona bahaya di sekitar Gunung Karangetang, yang terletak di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN, menyatakan bahwa status aktivitas Gunung Karangetang masih berada pada Level II atau Waspada, berdasarkan pemantauan visual dan data instrumen, serta memperhitungkan potensi ancaman yang ada.

Dalam laporan dari Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, yang disampaikan oleh Juliana DJ Rumambi, dijelaskan bahwa potensi bahaya berasal dari penumpukan material hasil erupsi efusif di lembah-lembah jalur guguran lava pijar, yang berisiko meluncur ke daerah hilir.

“Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran lembah atau sungai tersebut diminta untuk waspada, terutama terhadap potensi terjadinya lahar saat hujan turun di area puncak,” kata Wafid di Manado, Selasa (15/4/2025).

Wafid menegaskan pentingnya masyarakat untuk mengikuti rekomendasi zona aman, yakni tidak melakukan aktivitas dalam radius 1,5 kilometer dari kawah utama di bagian selatan dan kawah II di bagian utara, serta dalam radius 2,5 kilometer di sektor barat daya dan selatan dari kawah utama.

Selain itu, warga sekitar Gunung Karangetang disarankan untuk selalu menyiapkan masker guna melindungi saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

“Mereka yang tinggal di sekitar aliran sungai yang bermuara dari puncak gunung juga diingatkan agar lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya lahar hujan dan banjir bandang,” ujarnya seperti dilansir dari Antara.

Wafid mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan mengenai erupsi Gunung Karangetang, dan selalu mengikuti arahan resmi dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara, BPBD Kabupaten Sitaro, serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

“Evaluasi terhadap tingkat aktivitas gunung ini akan terus dilakukan secara berkala atau jika terdapat peningkatan aktivitas yang signifikan. Rekomendasi dan status saat ini akan tetap berlaku sampai ada pembaruan resmi berikutnya,” tuturnya.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here