GROBOGAN – Pihak berwenang Kabupaten Grobogan Jawa Tengah telah resmi mengakhiri
masa tanggap darurat bencana banjir di wilayahnya. Kendati demikian Tim
Tanggap Darurat Aksi Cepat Tanggap masih menyalurkan bantuan kemanusiaan
di desa terdampak banjir, yakni di Desa Tajem Sari, Kecamatan Tegowanu,
Grobogan.
Setelah tujuhbelas hari masa tanggap darurat, banjir yang menggenangi
Desa Tajem Sari dan Karang Pasar, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten
Grobogan, Jawa Tengah akhirnya surut. Banjir, akibat jebolnya Sungai
Cabean, yang melanda dua desa tersebut ketinggian air tertinggi tinggal
50-60 sentimeter, dari rata-rata ketinggian 1 sampai 2,5 sentimeter.
” Tim Tanggap Darurat ACT akan beralih fokus ke proses pemulihan korban
banjir,” ungkap aktivis Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Grobogan, Abu
Hilman, Minggu (10/5/2015).
Di antara yang akan dilakukan, lanjut Hilman, adalah melakukan pemulihan
secara fisik berupa perbaikan sarana fasilitas umum, dan sosial
masyarakat, serta bantuan layanan kesehatan gratis bagi warga yang
sebagian mulai terjangkit penyakit gatal-gatal, stamina yang menurun,
dan sebagainya di dua desa tersebut, dan pemulihan mental.
” Masyarakat perlu segera diajak untuk kembali menjalani kehidupan
normal, kendati kondisi lingkungan tempat tinggal masih tergenang air.
Warga yang bertani atau berkebun, silakan mulai bekerja kembali sebagai
petani. Warga yang bekerja sebagai buruh, silakan mulai bekerja kembali.
Anak-anak juga diharapkan sudah mulai bersekolah seperti sediakala,”
urai Abu Hilman.
Tim Tanggap Darurat ACT hari ini juga telah menyalurkan bantuan logistik
untuk Dusun Kendal Sari, Desa Tajem Sari. Bantuan sembako itu diberikan
kepada 25 KK yang masih bertahan di pengungsian. -ACTNews