Tren Kasus Bunuh Diri Terus Naik  

Tren kasu bunuh diri di Indonesia terus meningkat terutama di usia produktif. pada 2024 (sampai Oktober) tercatat 1.023 orang (foto: Kumparan_

BADAN Kesehatan Dunia (WHO)  mencatat angka  kematian akibat kasus bunuh diri di Indonesia pada 2024 (Januari – Oktober) sebanyak 1.023 orang dari sekitar 720.000 kematian di level global.

Sementara data kasus bunuh diri yang tercatat setiap tahun relatif meningkat. Menurut data kepolisian, di 2024 terjadi peningkatan jumlah kasus bunuh diri sebanyak 100 jiwa, dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pada 2024 terjadi knaikan 100 kasus bunuh diri di Indonesia, dibandingkan 2023, semoga trennya nggak naik terus. Kasus bunuh diri di 2024 paling banyak ada di Jawa Tengah, 478 kasus dalam waktu setahun,” ungkap Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes, Imran Pambudi dalam webinar di Jakarta Selatan, Rabu (10/9).

Sementara Data Pusat Informasi Kriminal Nasional Polri yang diolah oleh Kompas, mencatat bahwa sejak 2019-2023 kasus bunuh diri meningkat secara ajek.

Pada 2019 ada 230 kasus, 2020 sebanyak 640 kasus, 2021 sebanyak 620 kasus dan pada 2022 sebanyak 902 kasus dan pada  2023 sebanyak 1.226 kasus.

Imran mengaku heran, lantaran Jawa Tengah bukan merupakan wilayah padat penduduk sehingga insiden kasus tidak sebanding dengan jumlah populasi di sehingga pemerintah disebutnya masih menganalisis dugaan penyebabnya di wilayah itu.

“Kasus di Jawa Tengah dua kali lebih banyak dari Jawa Timur, padahal penduduknya lebih sedikit dari Jawa Timur dan Jawa Barat, lebih sedikit lagi yakni 72 kasus, padahal penduduknya paling banyak seprovinsi di Indonesia,” tutur dia.

Imran mengingatkan masyarakat untuk bijak menyikapi pemberitaan bunuh diri di medsos, termasuk untuk tidak menyebarkan informasi detail dan pribadi korban.

“Satu kasus bunuh diri bakal berdampak kepada sekitar 35 orang, bisa keluarganya, penolongnya yang juga stres,  begitu pula teman-temannya yang merasa bersalah, ikut melukai diri, ikut mengakhiri hidup,” jelasnya.

Menurut Irwan, cukup banyak orang-orang itu yang mengalami permasalahan yang membutuhkan konseling sehingga harus diupayakan agar pemberitaan tidak memicu hasrat bunuh diri pada orang lain,” ujarnya.

Depresi
Pada bagian lain, Imran menyebutkan, depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik.

Jika gejala depresi semakin parah, ia menyarankan, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangi klinik kesehatan jiwa.

Walau belum dibuktikan secata statistik, himpitan kesulitan ekonomi, terutama makin sulitnya mencari pekerjaan, agaknya menjadi pemicu utama orang mencari jalan pintas selain disebabkan masalah asmara dan persoalan keluarga.

Konsultasi online secara gratis juga bisa diakses melalui laman Healing119.id.

Berharap yang terbaik, dan bersiap diri menghadapi kemungkinan terburuk, selebihnya berserah diri pada sang pencipta, adalah sikap yang harus kta kedepankan dalam lika-liku perjalanan hidup ini.

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here