JAKARTA – Donald Trump kembali berkuasa menjadi presiden Amerika Serikat (AS) untuk periode kedua. Trump sudah memulai tarif “perang dagang” yang dinilai akan mempengaruhi penjualan mobil listrik China.
Trump sudah menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif 25% untuk barang impor Kanada dan Meksiko serta 10% untuk China. Namun, ada aturan khusus mengenai energi, impor dari Kanada berlaku lebih rendah, 10%. Tujuannya untuk meminimalkan dampak pada harga bensin dan minyak pemanas rumah tangga.
Aturan itu akan resmi berlaku Selasa, 4 Februari pukul 12.01 waktu setempat.
Mobil listrik China sebelumnya semakin berkembang dengan BYD (Build Your Dreams) sebagai pemain utama yang menggeser posisi Tesla sebagai pemimpin pasar. Pada tahun 2023, BYD memproduksi lebih dari 3 juta kendaraan energi baru (NEV), termasuk mobil listrik baterai (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV), melampaui produksi Tesla yang mencapai 1,84 juta unit.
Pertumbuhan BYD yang eksplosif ini menandai perubahan besar dalam industri otomotif global.
Sejarah BYD di Industri Mobil Listrik
Perusahaan ini memulai bisnis mobil pada tahun 2005 dengan meluncurkan mobil berbahan bakar fosil, F3. Namun, BYD mulai beralih ke kendaraan listrik pada tahun 2008 dengan meluncurkan F3DM, mobil hybrid plug-in pertama di China.
Meskipun awalnya diragukan, BYD berhasil membuktikan diri sebagai pemain serius di industri mobil listrik.
Dukungan dari Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway pada tahun 2008 menjadi titik balik bagi BYD. Buffett mengakui potensi besar BYD dalam teknologi baterai, yang kini menjadi tulang punggung kesuksesan perusahaan. Saham BYD telah melonjak lebih dari 1.400% sejak investasi Buffett.
BYD menguasai sekitar 40% pangsa pasar. Pada tahun 2023, BYD mencatat 2,4 juta registrasi mobil baru, menjadikannya merek teratas di China dengan pangsa pasar 11%.
Keberhasilan ini didukung oleh strategi harga yang kompetitif dan keunggulan teknologi baterai. BYD memproduksi baterai lithium iron phosphate (LFP) sendiri, yang lebih murah dan tahan lama dibandingkan baterai konvensional.
Ekspansi Global Mobil Listrik China
BYD tidak hanya berfokus pada pasar domestik. Pada tahun 2023, ekspor BYD melonjak 334% menjadi 242.765 unit ke 70 negara. Perusahaan ini telah menjadi pemimpin pasar di Thailand, Brasil, Kolombia, dan Israel. Di Eropa, BYD menjual 13.000 unit pada 2023.
Strategi Lawan Perang Dagang AS
BYD telah mempersiapkan diri dengan membangun pabrik di Meksiko. Langkah ini dianggap sebagai strategi untuk menghindari tarif impor yang tinggi yang diberlakukan oleh AS terhadap mobil listrik buatan China. Presiden Joe Biden telah menaikkan tarif impor mobil listrik China menjadi 100%, sementara Donald Trump berjanji akan memberlakukan tarif 100% pada mobil buatan Meksiko oleh perusahaan China.
Namun, para analis percaya bahwa tarif tidak akan mampu menghentikan ekspansi BYD. Dengan keunggulan harga dan teknologi, mobil listrik China seperti BYD diprediksi akan menjadi ancaman serius bagi produsen AS seperti General Motors (GM) dan Ford, yang telah mengalami penurunan penjualan signifikan di China.
Tesla, yang selama ini menjadi pemimpin pasar mobil listrik global, mulai kehilangan dominasinya di China. Persaingan sengit dengan BYD dan perang harga yang dipicu oleh Tesla sendiri telah memaksa perusahaan Elon Musk ini memotong harga hingga 20-30% untuk mempertahankan penjualan. Meskipun Tesla masih menjadi pemain utama, BYD telah melampaui produksi Tesla dan terus memperluas pengaruhnya di pasar global.