
KUPANG – Puluhan rumah di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang mengalami kerusakan berat setelah diterjang banjir bandang.
“Laporan dari warga dan pemerintah desa setempat ada kurang lebih 23 rumah warga yang rusak berat dan saat kami tinjau rata dengan tanah karena terseret banjir,” kata Wakil Gubernur terpilih Nusa Tenggara Timur (NTT) Johny Asadoma.
Dia menjelaskan tak hanya rumah yang rusak akibat diterjang banjir, tetapi berdasarkan laporan warga, kurang lebih 250 hektare lahan persawahan gagal tanam karena disapu banjir.
Johny menambahkan banjir yang menerjang daerah tersebut diduga karena pembangunan jembatan sejak tahun 2021 di daerah itu yang tidak sesuai dengan kondisi alam.
“Warga di sana mengeluh karena sebelum tahun 2021 daerah tersebut tidak pernah terendam banjir, tetapi setelah dibangun jembatan tersebut dengan menggunakan gorong-gorong, setiap tahun terus diterjang banjir dan puncaknya pekan lalu,” ujar dia.
Karena itu warga setempat meminta agar pembangunan jembatan itu hendaknya disesuaikan dengan kondisi alam dan lingkungan sekitar dan dikaji lagi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang menyebutkan selain 23 rumah di desa Naitae yang rusak berat, ada juga tujuh rumah di Desa Tuakau yang alami rusak sedang.