YOGYAKARTA – Warga Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mengalami kesulitan air bersih karena musim kemarau yang dimulai sejak pertengahan bulan Juli 2015 kemarin.
Akibatnya sebagian dari mereka memilih lari ke telaga Namberan yang masih ada airnya untuk keperluan mandi dan mencuci meski airnya keruh. Warga dari kecamatan lain pun turut memanfaatkan keberadaan air telaga Namberan, seperti Edi yang berasal dari Desa Jetis Kecamatan Saptosari.
“Meski sudah keruh, sekadar untuk mandi dan mencuci warga masih memilih menggunakan air telaga,” kata Edi seperti dikutip dari Sindo, kemarin.
Dia menjelaskan, warga memilih memanfaatkan air telaga supaya persediaan air bersih yang mereka beli dari tangki swasta tidak cepat habis. Setidaknya, kata Edi, warga harus mengeluarkan uang sebesar Rp 120 ribu untuk mengisi toren berkapasitas 5.000 liter.
Tapi, untuk mandi dan mencuci, kami pilih datang ke telaga Namberan,” ucapnya.