JAKARTA, KBKNEWS.id – Warga di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur kesulitan beraktivitas akibat jalur utama dusun tersebut terdampak lahar hujan Gunung Semeru sejak Selasa (13/5).
Bahkan meski aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru terus mengalir deras di Sungai Regoyo, warga tetap nekat menyeberangi sungai tersebut untuk beraktivitas.
Setiap hari, warga harus ekstra hati-hati saat melintasi sungai sepanjang 30 meter itu. Debit air yang deras bisa dengan mudah menyeret orang maupun kendaraan yang melintas.
Kendati berbahaya, derasnya arus sungai tak menyurutkan langkah warga. Pasalnya, sungai ini merupakan jalur utama penyeberangan masyarakat untuk menuju ladang atau desa di seberang. Kondisi ini menjadi tantangan rutin yang tetap dihadapi demi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tak jarang, sepeda motor warga mengalami mogok di tengah sungai akibat terendam air. Saat itu terjadi, warga pun terpaksa mendorong kendaraan mereka hingga berhasil mencapai seberang.
“Saya dari merumput di ladang untuk pakan ternak, terpaksa lewat sini karena lebih dekat,” ujar salah satu warga, Rudi, dikutip detikJatim.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Muhammad Lukman, warga lain yang memilih tetap menyeberang di tengah derasnya arus. Menurutnya, jalur penyeberangan ini lebih singkat dibandingkan harus memutar sejauh beberapa kilometer ke jembatan penyeberangan terdekat.
“Kalau lewat sini lebih dekat dibandingkan lewat jembatan harus memutar jauh beberapa kilometer,” kata Muhammad.