
MANADO – Kepala Kantor Basarnas Manado, Sulawesi Utara, Monce Brury, menyatakan bahwa penduduk Pulau Ruang yang terkena dampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro telah dievakuasi ke Kota Bitung.
“Mereka sekarang sudah berada di BLK Bitung,” kata Monce di Manado, Senin, (6/5/2024).
Dia menjelaskan bahwa penduduk Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi, yang berada di Pulau Ruang dan kemudian dievakuasi ke Pulau Tagulandang saat erupsi pertama pada 16 April 2024.
“Mereka dievakuasi dari Tagulandang ke Manado menggunakan KN SAR Bima Sena kemarin,” ujarnya.
Dia menyatakan bahwa evakuasi penduduk yang mengungsi ke Pulau Tagulandang telah berhenti setelah Pelabuhan Tagulandang dibuka kembali untuk umum.
Setelah pembukaan tersebut, petugas Basarnas tidak dapat lagi mengidentifikasi pengungsi dari erupsi Gunung Ruang dan yang tidak.
“Meski begitu, kami tetap menyiagakan KN SAR Bina Sena untuk terus membantu BPBD Sitaro dalam penanganan pascaerupsi Gunung Ruang. Bila saat penting dibutuhkan, kami siap membantu,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa setelah tiba di BLK Bitung, penanganan selanjutnya akan dilakukan oleh pemerintah provinsi bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya.
“Menurut informasi Pak Gubernur Olly Dondokambey, mereka (warga Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi) akan direlokasi. Mungkin karena alasan itulah mereka dievakuasi ke Kota Bitung,” tuturnya.
Gunung Ruang mulai meletus pada tanggal 16 April 2024 setelah adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Statusnya naik dari level normal satu menjadi waspada (level dua), siaga (level tiga), dan kemudian awas (level empat).
Statusnya kemudian diturunkan menjadi siaga setelah aktivitas vulkanik menurun. Pada tanggal 30 April 2024, Gunung Ruang kembali meletus bahkan lebih hebat dari sebelumnya.