BEKASI – Dampak fenomena pergerakan tanah di Kampung Legok Cariu, RT 12 RW 06, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meluas hingga menyebabkan akses utama Jalan Raya Sukamukti-Sukabungah ambles. Puluhan rumah dan fasilitas ibadah yang sebelumnya rusak juga ikut ambles.
Fenomena ini diperparah oleh curah hujan tinggi dan pembangunan akses jalan menuju Gerbang Tol Sukabungah pada proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan oleh pengembang kawasan Kota Deltamas.
Plt Camat Bojongmangu, Sapto Noviantoro, menyatakan bahwa jalan kabupaten antara Kecamatan Cikarang Pusat menuju Kecamatan Bojongmangu tidak dapat dilalui.
Sapto menambahkan, untuk menghindari kecelakaan lalu lintas, akses jalan tersebut telah ditutup sementara, sambil menunggu perbaikan oleh pengembang kawasan Kota Deltamas.
“Beberapa rumah warga roboh, jalan ambles, sambungan pipa PDAM terputus, satu unit truk ambles, dan listrik berpotensi padam karena tiang sudah tertarik,” kata Sapto di Cikarang, Rabu (13/3/2024)..
Sapto berharap pihak pengembang dapat segera melakukan perbaikan terhadap rumah-rumah warga dan jalan yang terdampak fenomena pergeseran tanah tersebut.
Penjabat Kepala Desa Sukamukti, Samid, mengonfirmasi bahwa dampak bencana pergerakan tanah di wilayahnya semakin parah. Hingga saat ini, kata Samid, belum ada tindak lanjut maupun kepastian penanganan atas kejadian tersebut
“Saat ini bantuan yang diberikan kepada warga terdampak hanya berupa logistik, makanan instan, dan tenda darurat dari pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan BPBD,” katanya.
Arman (44), salah satu warga terdampak, menyatakan bahwa kerusakan pada area permukiman warga semakin bertambah setiap kali hujan deras.
“Tanah terus bergeser setiap hujan deras dan retakannya semakin membesar. Rumah yang awalnya amblas pada bagian pondasi saja, sekarang sudah badannya yang tenggelam ke dalam tanah,” katanya.
Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan, seperti ruas Jalan Sukamukti-Sukabungah yang semula ambles sedalam 10-20 sentimeter, kini sudah mencapai setengah meter lebih. Pipa PDAM dan tiang listrik juga terkena dampak.
“Warga juga sudah mengungsi, ada yang mengontrak, ada pula yang ke rumah sanak saudara,” tuturnya.