SENDAI—Krisis Rohingya yang mengemuka beberapa waktu
belakangan mengundang perhatian dunia. Amerika Serikat dan Jepang menyatakan
kesediaanya untuk membantu memecahkan masalah pengungsi Rohingya. Kesediaan ini
disampaikan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak sesuai
berbicara dengan pejabat tinggi kedua negara.
Najib mengatakan, Pemerintah Malaysia akan membahas lebih lanjut tentang jenis
bantuan yang dibutuhkan. Menurut Najib, tak menutup kemungkinan AS akan
melakukan langkah serupa sebagaimana yang dilakukan terhadap pengungsi Vietnam
di tahun 1970-an.
“Manusia perahu Rohingya adalah masalah yang serius. Sebagaimana
diketahui, kita ingin menyelesaikannya melalui solusi ASEAN, (tapi) kemampuan
kita terbatas dan kita membutuhkan bantuan internasional,” katanya setelah
berdialog dengan mahasiswa di Universitas Tohoku, Jepang, Selasa (26/5/2015)
sebagaimana dilansir Kantor Berita Bernama.
Sebelumnya, Malaysia dan Indonesia telah sepakat untuk menyediakan tempat
penampungan sementara (shleter) bagi 7.000 imigran yang diyakini masih di
perairan internasional. Namun demikian, keduanya memberikan syarat, proses
pemukiman kembali dan pemulangan akan dilakukan oleh masyarakat internasional
dalam satu tahun.