LONDON – Pakar kesehatan internasional mendesak pembentukan dana pengembangan vaksin senilai USD 2 miliar untuk mengatasi penyakit pembunuh prioritas seperti Ebola, MERS, dan virus Nil Barat.
Dana tersebut akan membantu menjembatani kesenjangan antara tahap awal kerja penemuan obat yang dilakukan di universitas, dan perusahaan-perusahaan biotek kecil. Juga pengembangan tahap akhir dan uji klinis skala besar yang diperlukan untuk menyalurkan vaksin baru ke pasar.
Direktur yayasan amal kesehatan global Welcome Trust, Jeremy Farrar mengatakan, tidak bisa lagi berdiam diri dan mengabaikan kurangnya kemajuan kronis dalam mengembangkan vaksin baru, dan meningkatkan yang sudah ada.
Farrar menambahkan, uang untuk dana vaksin global itu harus berasal dari pemerintah, yayasan dan industri farmasi, serta dari sumber-sumber nontradisional seperti industri perjalanan dan asuransi.
“Dana tersebut akan membiayai hal-hal seperti pembuatan vaksin agar memenuhi standar internasional, dan tahap awal serta pertengahan uji coba tahap klinis, yang dirancang untuk menguji keamanan dan membuktikan konsep jika sebuah vaksin dapat menghasilkan respon kekebalan,”katanya.