Di AS, Dalam 3 Hari 108 orang Tertembak

CHICAGO—Setidaknya 108 orang ditembak di tiga kota di Amerika selama libur panjang akhir pekan lalu. Ketiga kota itu, Chicago, Baltimore, dan New York, memang memiliki anga kriminalitas paling tinggi di Amerika. 

Di Chicago, angka pembunuhan dengan senjata api meningkat drastis. Chicago Tribune melaporkan, setidaknya 56 orang, termasuk seorang gadis 4 tahun dan 3 remaja, ditembak selama libur “Memorial Day” akhir pekan kemarin. Sementara itu 12 orang tewas selama akhir pekan kemarin, angka ini meningkat dua kali lipat pada periode yang sama tahun lalu. Demikian diulas The Guardian, Rabu (27/5/2015).

Di Baltimore, ketika suasana kota masih belum pulih selepas kematian Freddie Gray di penjara dan memancing kerusuhan massal, akhir pekan lalu kembali terjadi insiden yang mengakibatkan 28 orang tertembak, 9 di antaranya mengalami luka serius. Menurut Baltimore Sun, Serentetan peristiwa penembakan selama bulan Mei ini adalah yang terburuk sejak tahun 1999. Sejak Minggu malam, 2 orang tewas dan 8 terluka dalam insiden di kota ini.

“Ini menyedihkan,” kata dewan kota, William “Pete” Welch seperti dikutip Sun oleh The Guardian. “Aku belum pernah melihat sesuatu seperti itu,” tambahnya.

Sementara di New York, 23 orang tewas atau terluka dalam 16 insiden penembakan yang terjadi di seluruh kota selama libur panjang akhir pekan lalu. Selain itu, Polisi melaporkan, sedikitnya ada 5 laporan percobaan pembunuhan lain termasuk kasus penusukan dalam waktu yang sama.

Kasus penembakan saat libur hari pahlawan atau Memorial Day di Amerika bukan kali ini terjadi. Tahun lalu, akhir pekan Memorial Day di AS juga dirusak oleh pembunuhan massal di Isla Vista, California. Saat itu, Elliot Rodger menikam 2 teman sekamarnya, ia juga menembak dan menewaskan 3 orang di University of California, Santa Barbara; dan melukai 14 lainnya sebelum ia bunuh diri.

Menurut arsip “Gun Violance” 9.366 orang telah terluka karena kekerasan senjata api di Amerika sejak 1 Januari 2015. Angka ini naik dari 7.145 tahun lalu. Sebanyak 4.868 orang telah tewas pada periode yang sama, dan naik dari 4.123 tahun lalu. Jumlah itu termasuk 1.155 anak-anak dan remaja yang terluka atau tewas.
 
Secara total, ada 18.935 insiden kekerasan senjata yang dilaporkan pada tahun 2015; di antara mereka, 1.705 kasus yang melibatkan petugas kepolisian. The Guardian.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here