Dompet Dhuafa Bantu Santri Cianjur Siap Hadapi Bencana

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar Pesantren Kilat Kebencanaan di Pondok Pesantren Nahdlatussibyan, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu-Minggu (22-23 Maret 2025). (Foto: DMC DD)

CIANJUR – Pada 21 November 2022, sekitar pukul 13.30 WIB, gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Cianjur dengan dahsyat. Peristiwa ini meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat, termasuk santri Pondok Pesantren Nahdlatussibyan.

Mengenang kejadian tersebut, Ustaz Abdul Aziz Fauzi, pengasuh pesantren, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan bencana kepada para santrinya.

“Kita harus punya sikap waspada. Maka, DMC Dompet Dhuafa akan menjelaskan kepada kita tentang literasi kebencanaan,” ucapnya dalam pembukaan Pesantren Kilat Kebencanaan di Cianjur yang digelar oleh Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa pada Sabtu-Minggu (22-23 Maret 2025).

Pesantren Kilat Kebencanaan bertujuan untuk membekali para santri dengan pengetahuan dasar tentang kebencanaan, khususnya potensi bencana di wilayah Cianjur dan langkah-langkah mitigasi yang harus diambil saat bencana terjadi.

Sebanyak 56 santri tingkat SD dan SMP mengikuti sesi pembelajaran yang dipandu oleh tim Mitigasi dan Diklat Bencana (MDB) DMC Dompet Dhuafa.

Pada hari pertama, santri mendapat materi dasar tentang kebencanaan dari Sanadi, perwakilan DMC Dompet Dhuafa. Mereka mempelajari definisi bencana, jenis-jenisnya, serta potensi bencana di sekitar tempat tinggal mereka.

Sesi berikutnya dipandu oleh Mochammad Syaiban, yang secara khusus membahas gempa bumi—bencana yang pernah melanda Cianjur.

Ia mengajak santri berbagi pengalaman saat gempa terjadi, lalu menjelaskan penyebab gempa serta langkah-langkah penting dalam menghadapi situasi darurat.

Para santri dengan antusias mencatat setiap informasi yang disampaikan. Selain sebagai upaya edukasi, kegiatan ini juga bertujuan menanamkan budaya kesiapsiagaan sejak dini.

“Seperti yang kita tahu, pada 2022, Cianjur mengalami bencana gempa bumi yang dahsyat. Banyak bangunan hancur dan korban jiwa dari bencana tersebut. Maka, memupuk para pelajar wawasan tentang bencana gempa bumi, diharapkan mampu membentuk sikap siaga di setiap pelajar sebagai generasi penerus,” ucap Sanadi, Staf Mitigasi dan Diklat Bencana DMC Dompet Dhuafa,

“Kita tentu berharap bencana seperti itu tidak terjadi kembali, tetapi sikap siaga terhadap bencana harus tetap kita miliki,” lanjutnya.

KH Abdurrahman Maturidi, Pimpinan Pondok Pesantren Nahdlatussibyan, mengapresiasi inisiatif DMC Dompet Dhuafa dalam menyelenggarakan kegiatan ini.

“Kami ucapkan terima kasih untuk Dompet Dhuafa yang telah mengadakan kegiatan literasi kebencanaan di pesantren kami. Tentunya, ini sangat bermanfaat sekali untuk para santri tentang persiapan ataupun langkah-langkah ketika terjadi bencana,” tuturnya.

Ia menekankan, walaupun bencana tidak dapat diprediksi, pemahaman mengenai langkah-langkah penyelamatan dapat mengurangi risiko. Ia berharap program ini terus dilakukan di berbagai tempat agar semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya literasi kebencanaan.

Selain pembelajaran di kelas, pesantren kilat ini juga menghadirkan berbagai perlombaan seperti hafalan Al-Qur’an, azan, cerdas cermat keislaman, dan kuis literasi kebencanaan. Kegiatan ini tidak hanya menghibur tetapi juga memperkuat pemahaman santri tentang kesiapsiagaan bencana.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here