JAKARTA – Bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, merupakan pilihan yang diambil lantaran minimnya pendidikan dan keahlian. Warga negara Indonesia yang melakukan migrasi ke luar negeri banyak mengalami kehilangan kesempatan,di antaranya kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keahliannya. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pekerja migran.
Kemarin, Selasa (13/10/2020), Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan bersama Yayasan Dompet Dhuafa melakukan Penandatanganan kerja sama Virtual beastudi kuliah online bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Momentum ini yang kita gunakan untuk membantu migran Indonesia mendapatkan kompetensi berkualitas. Sehingga kelak ketika kembali ke Indonesia, selain membawa modal hasil bekerja di negeri orang, juga akan menyandang gelar sebagai sarjana yang siap berkarya dan berdikari di negeri sendiri. Selain mengikuti perkuliahan, pekerja migran yang mengikuti program tersebut akan mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi dan skill diri melalui berbagai pelatihan seperti kursus bahasa asing, pelatihan kewirausahaan, financial literacy, dan lainnya,” ucap Dr. Mukhaer Pakkanna, SE., MM., Selaku Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta.
Program Migrant Worker Scholarship bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi berbasis virtual. Selain mengikuti perkuliahan, peserta perkuliahan menggunakan aplikasi learning management system (e-learning) membuat pembelajaran secara efektif, fleksibel tanpa harus mengganggu waktu bekerja. Program Kuliah online ITB Ahmad Dahlan menggunakan metode pembelajaran blended learning. Menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan menggunakan aplikasi learning management system (e-learning). Memungkinkan setiap pekerja migran dapat mengikuti pembelajaran secara efektif, fleksibel tanpa harus mengganggu waktu bekerja.
“Kerja sama ini, merupakan awal baik dan positif untuk pengembangan pendidikan migran Indonesia di berbagai belahan Dunia. Dompet Dhuafa terus berkomitmen dalam memberdayakan masyarakat prasejahtera dan dhuafa. Dengan model yang dikerjakan oleh ITB Ahmad Dahlan, kami sangat memberikan apresiasi untuk terobosan model pendidikan yang mudah di jangkau. Banyak yang sudah diraih, namun banyak pula yang harus terus ditingkatkan kualitasnya. Membaca program pendidikan Dompet Dhuafa, saatnya bersama-sama secara sistemik dan sistematis, memastikan terwujudnya amanah masyarakat,” Ucap Nasyith Majidi, selaku Ketua Yayasan Dompet Dhuafa.
Dalam dimensi pembangunan Migran Indonesia, Dompet Dhuafa melalui program-program berkesinambungan berusaha membangkitkan kembali semangat masyarakat yang nasibnya mengalami keterbatasan ekonomi.
Dalam penandatanganan kerjasama tersebut, turut hadir Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. Mukhaer Pakkanna, SE., MM., Wakil Rektor ITB Ahmad Dahlan Bidang Keuangan, SDM, Sarana dan Prasarana, Yayat Sujatna, SE., M.Si., Wakil Rektor ITB Ahmad Dahlan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, AIK, dan Kerjasama, Imal Istimal, Se., M.Si., Nasyith Majidi selaku Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Yayat Supriyatna selaku Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa, dan Imam Baihaki selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Hongkong.
“Kita perlu mengadakan banyak kolaborasi bersama pihak-pihak terkait untuk memperluas manfaat. Ribuan Pekerja Migran Indonesia di Hongkong telah menerima manfaat Dompet Dhuafa Hongkong mencakup seluruh program, dari program pendidikan, ekonomi, kewirausahaan, advokasi, kesehatan, media, dan kemandirian. Selain menyalurkan dana untuk pemberdayaan di Hongkong, DDHK juga menyalurkan bantuan kepada fakir miskin yang ada di Indonesia, di kampung halaman para BMI yang notabene kekurangan,” ucap Imam Baihaki, selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Hongkong.
.