AMERIKA – US Geological Survey (USGS) baru-baru ini merilis hasil penelitian yang mengejutkan publik Amerika Serikat. Menurut penelitian tersebut, lebih dari 143 juta orang di Amerika Serikat hidup di kawasan yang rawan gempa. Mereka tersebar di 48 Negara Bagian.
Hasil penelitian itu dirilis, Rabu (22/4/2015) lalu, pada pertemuan tahunan Seismologi Society of America. Bahkan jika Alaska, Hawaii dan Puerto Rico dimasukkan dalam data ini maka jumlah penduduk yang terancam akan naik menjadi sekitar 150 juta, ” ungkap Kishor Jaiswal, yang menjadi pemimpin dalam penelitian ini.
Sebelumnya di tahun 1991, pejabat Federal Emergency Management Agency (FEMA) juga pernah merilis data bahwa 75 juta orang di 35 negara bagian di Amerika Serikat berisiko terkena gempa bumi.
Sekarang, banyak orang yang tinggal di daerah rawan gempa dari seperempat abad yang lalu, kata Jaiswal seperti dikutip dari LiveScience.
Dilanjutkan Jaiswal, USGS terus mempelajari tentang bahaya gempa itu, sehingga kini sudah ada Peta baru yang lebih rinci dibandingkan peta yang dikeluarkan tahun 1996 yang menggambarkan ancaman bahaya gempa tersebut.
Tim peneliti juga menghitung potensi kerugian keuangan dari gempa bumi, menggunakan data Sensus 2010 dan 2012 dapat ditetapkan sekira nilai pengganti-biaya untuk bangunan yang rusak karena gempa tersebut.
Diperkirakan jika gempa terjadi maka rata-rata kerugian ekonomi dari kerusakan bangunan di negara-negara yang berdekatan adalah US$ 4,5 milyar, dengan 80 persen dari kerugian terkonsentrasi di California, Oregon dan Washington. Namun, para peneliti juga menemukan daerah rentan terhadap bangunan kerugian di Pantai Timur.
Studi ini mengungkapkan lebih dari 6.000 stasiun api, lebih dari 800 rumah sakit, dan hampir 20.000 sekolah negeri dan swasta yang ada akan terdampak oleh gempa itu. – MEP