
TIDAK tanggung-tanggung, 274 warga Palestina tewas dan 698 lainnya luka-luka akibat bmbardemen dan serbuan Israel ke wilayah Nuseirat, Gaza (8/6) demi membebaskan empat warganya yang disandera Hamas sejak 7 Okt. 2023 lalu.
Israel melancarkan serangan udara, darat dan laut ke sekitar wilayah Nuseirat, Sabtu (8/6) sementara pasukannya didukung kendaraan-kendaraan lapis baja menyerbu salah satu kam pengungsian di Gaza itu.
Tiga media Amerika Serikat yakni CNN, Axis dan the New York Times melaporkan, operasi penyelamata sandera oleh Israel didukung laporan intelijen dari Amerika Serikat dan Inggeris.
Laporan itu mengungkapkan, Pentagon atau kementerian pertahanan AS dan Dinas Rahasia (CIA) melakukan pengintaian dari dron atau pesawat nirawak dan satelit di atas wilayah Gaza dan dari penyadapan dengan ragam perangkat komunikasi yang dilakukan Inggeris.
CNN malah terang-terangan menyebutkan, sejak pasca serangan Hamas ke wilayah Israel Selatan yang menewaskan 1.200 warga negara Yahudi dan menyandera 250-an orang lainnya pada 7 Okt. ’23, AS telah menempatkan tim untuk membantu melacak lokasi penyekapan sandera.
Namun, baik AS mau pun Israel mengalami kesulitan karena agaknya sandera tidak berada di satu lokasi, tetapi dipisah-pisah dalam kelompok-kelompok kecil yang terus berpindah-pindah dan diawasi ketat oleh Hamas.
CNN juga menyebutkan, AS dan Inggeris menyerahkan aksi yang akan dilakukan Israel memanfaatkan data intelijen yang mereka sediakan, namun dalam operasi pembebasan sandera itu, tidak ada keterlibatan personil AS atau Inggeris.
Komado Wilayah Tengah AS menegaskan, dermaga apung miliknya yang ada di Gaza tidak digunakan dalam operasi pembebasan sandera di Nuseirat walau area di bagian selatan dermaga memang digunakan oleh Israel untuk menerbangkan kempat sandera ke negaranya.
Non-militer
Kedubes AS di Jerusalem juga membantah penggunaan fasilitas dermaga miliknya untuk aktivitas militer Israel dan menegaskan, pesan negaranya yang jelas dan konsisten terkait penggunaannya untuk kemanusiaan.
Sebelumnya beredar tayangan video, sejumlah kendaraan tempur dan helickpter serang milik Israel berada di sekitar dermaga apun milik AS itu, diikuti denga sejumlah kendaraan pengangkut bantuan kemanusiaan.
Israel dalam konteks perang melawan Arab dan Palestina memasang harga tinggi bagi anggota pasukan atau warganya yang disandera pihak lawan, bahkan satu serdadu atau mata-matanya yang tertangkap, ditukar dengan ratusan personil lawan.
Pemerintah Suriah bahkan menolak pertukaran 1.000-an anggota pasukan atau agennya yang tertangkap Israel dengan anggota dinas rahasia Israel, Mossad Bernama Elias Cohen yang berkontribusi besar direbutnya Dataran Tinggi Golan di Suriah oleh Israel pada 1967.
Cohen yang bersahabat dengan Presiden Suriah Amin al-Hafiz (1963 – 1966) dan nyaris diangkat menjadi wakil menhan Suriah dihukum gantung di luar kota Damaskus 18 Mei 1965 setelah kegiatannya memata-matai aktivitas militer Suriah terbongkar.
Perang di Gaza terus menelan korban, tercatat sekitar 37.000 warga Palestina tewas, 79.000-an luka-luka dan belasan ribu hilang serta lebih sejuta terrlunta-lunta di pengungsian akibat bombardemen dan serangan brutal pasukan Israel sejak 8 Okt. tahun lalu.
Rezim Israel bergeming terhadap seruan int’l termasuk dari AS untuk penghentian perang dan diwujudkannya gencatan senjata permanen, dengan dalih menyelamatkan sandera yang tersisa dan menumpas habis kekuatan Hamas.
Sebaliknya, tak diketahui persisnya kekuatan Hamas saat ini akibat bombardeman tak henti-hentinya dari pihak Israel karena mereka bersembunyi di lorong-lorong bawah tanah dan bergerak secara sporadis, menyergap pasukan Israel yang mendekat.
FP/AP/Reuters/ns)