Kemarau, Warga Lereng Merapi Patungan Beli AirWudhu

0
95

YOGYAKARTA—Musim kemarau yang melanda sebagian besar kawasan Tanah Air membuat warga kesulitan mendapat air. Bahkan, untuk kebutuhan ibadah, warga lereng Gunung Merapi haru patungan membeli air untuk mereka berwudhu.

Jamaah Masjid Al Muttaqin yang berada di lereng Merapi, Taufik (35) mengatakan warga di Dusun Munggur, Desa Tlago Watu, Kecamatan Kemalang, Klaten sudah kesulitan air sejak dua pekan. Karena air di bak penampungan sudah habis, termasuk air di bak penampungan masjid.

“Kami isi air di bak penampungan yang ada di masjid dengan cara iuran. Iurannya sukarela saja, yang penting bisa untuk beli air agar saat sholat, kami bisa wudu,” tuturnya, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (26/6/2015).

Taufik melanjutkan air dibeli dengan uang iuran sebesar Rp100 ribu per satu bak penampungan untuk sepuluh hari hingga dua belas hari. “Biasanya yang sholat disini ada sekitar 50 jamaah. Tapi kalau bulan puasa seperti ini bisa mencapai 100 lebih jamaah, karena ada sholat tarawih,” ungkapnya.

Perangkat Desa Tlogo Sewu, Gunanta yang ditemui Joglosemar di Kantor Kepala Desa membenarkan terkait kekeringan yang terjadi di Desa Tlogo Watu. “Sudah dua bulan ini wilayah Lereng Merapi tidak diguyur hujan. Sedangkan bak penampungan air warga mengandalkan air hujan untuk mengisinya. Jadi memang sudah dua minggu ini persediaan air warga di bak penampungan habis,” jelasnya.

Menurut Gunanta, sejak dua minggu ini, warga di Desa Tlogo Watu yang terdiri dari 25 Rukun tetangga (RT) dengan jumlah sekitar 1.100 penduduk, sudah membeli air dari truk tanki. “Untuk harganya antara Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per satu truk tangki. Tergantung jaraknya,” imbuhnya. Tribun

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here