
JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyatakan bahwa dana stimulan untuk perbaikan ratusan rumah yang rusak akibat gempa di Garut, Jawa Barat, masih dalam tahap pemutakhiran data. Oleh karena itu, warga terdampak diharapkan bersabar.
“BNPB saat ini masih memproses usulan bantuan stimulan itu,” kata Suharyanto dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).
Ia menjelaskan bahwa dana yang diajukan ke BNPB untuk rehabilitasi pasca-gempa, pergerakan tanah, dan longsor di Kabupaten Garut, yang terjadi pada 18 September 2024, berjumlah lebih dari Rp6 miliar.
Rencana bantuan tersebut mencakup perbaikan 144 rumah warga yang rusak, dengan rincian 70 rumah rusak berat, 40 rusak sedang, dan 94 rusak ringan.
Menurut Suharyanto, Pemerintah Kabupaten Garut masih harus memperinci jumlah penerima dana stimulan tersebut, termasuk mendata rumah yang berada di zona rawan gempa meskipun tidak rusak.
Sehingga, dana stimulan dari anggaran dana kebencanaan (DSP BNPB) dapat digunakan secara efektif dan merata bagi warga Garut yang terdampak.
“Penyelesaian pendataan harus dipercepat,” pungkasnya.

