Korut ingatkan AS, satu tembakan bisa picu perang

0
68

KOREA Utara merasa gusar dengan latgab militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan yang dimulai, Senin (10/3) karena dianggap sebagai aksi provokatif yang berpotensi memicu konflik berskala besar.

“Ini adalah aksi profokatif berbahaya yang dapat meningkatkan ketegangan di Semenjung Korea karena satu tembakan tidak sengaja saja bisa memicu konflik, “ ungkap pernyataan pemerintah Korut yang dikutip media pemerintah (12/3).

Dalam pernyataan resmi yang dikutip media pemerintah, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menegaskan bahwa latihan ini dapat meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan berisiko menciptakan konflik.

Peringatan dari Korut itu dilontarkan setelah dua jet tempur AU Korsel secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di sebuah desa saat latihan militer bersama pasukan AS, 6 Maret lalu.

Menurut Laporan Badan Pemadam Kebakaran Korsel, akibat insiden tersebut, 15 orang termasuk warga sipil dan personel militer mengalami luka-luka.

Latihan gabungan bertajuk Freedom Shield 2025 ini yang dijadwalkan berlagsung sampai 21 Maret melibatkan pelatihan langsung, virtual, dan berbasis lapangan.

Korut berulang kali mengecam kerja sama militer antara Seoul dan Washington, menuduhnya sebagai langkah persiapan invasi dan sebagai respons, Pyongyang kerap menggelar uji coba rudal, yang pada tahun lalu sempat memicu kecaman global karena melanggar sanksi PBB.

Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Situasi semakin rumit setelah Pyongyang meluncurkan sejumlah rudal balistik pada 2024, yang disebut sebagai bentuk unjuk kekuatan di tengah meningkatnya tekanan internasional.

Secara teknis, kedua negara masih berada dalam kondisi perang karena konflik 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Keberadaan puluhan ribu tentara AS di Korea Selatan pun tetap menjadi pemicu ketegangan dengan Korea Utara. Dalam pernyataan terbaru pada Senin, Kemenlu Korut menyebut latihan Freedom Shield sebagai “latihan perang yang agresif dan konfrontatif.”

Sebelumnya, Pyongyang juga mengecam AS atas kehadiran kapal induk Angkatan Laut AS di pelabuhan Busan, Korea Selatan, yang mereka anggap sebagai aksi provokasi. (AFP/ns)

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here