Menapaki Jejak Rasul: Panduan Ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW

Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi. (Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga)

JAKARTA, KBKNews.id – Bagi mayoritas umat Islam di dunia, berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW adalah impian besar. Pelaksanaan ibadah haji dan umrah terasa lebih bermakna karena para jemaah memiliki kesempatan untuk menyusuri jejak kehidupan Rasulullah di Masjid Nabawi, Madinah.

Kunjungan ini bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan juga perjalanan rohani yang mendalam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui tata cara ziarah ke makam Nabi agar tetap sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Keutamaan Berziarah ke Makam Rasulullah

Sebelum membahas tata caranya, kita perlu memahami keutamaan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Meski tidak termasuk dalam rukun haji atau umrah, para ulama sepakat bahwa ziarah ini merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan bagi muslim yang mampu.

Kunjungan ini merupakan bentuk penghormatan kepada Rasulullah dan sarana untuk memperkuat keimanan serta kecintaan terhadap beliau.

Hadis tentang Keutamaan Ziarah

Salah satu hadis menyebutkan: “Barangsiapa yang menziarahiku setelah wafatku, maka seolah-olah dia menziarahiku ketika aku masih hidup.”
(HR Al-Daraquthni, dishahihkan Imam Al-Albani dalam kitab Al-Targhib wa Al-Tarhib)

Hadis ini menunjukkan bahwa ziarah ke makam Nabi memiliki nilai ibadah yang besar apabila dilakukan dengan niat tulus dan mengikuti ajaran Islam.

Ekspresi Cinta dan Iman

Ziarah adalah wujud kerinduan dan kasih sayang kepada Rasulullah. Sebagaimana kita dianjurkan memperbanyak membaca selawat, mengunjungi makam beliau pun merupakan bentuk nyata dari cinta tersebut.

“Perbanyaklah selawat kepadaku pada hari Jumat dan malamnya, karena selawat kalian akan disampaikan kepadaku.” (HR Abu Dawud)

Ziarah sebagai Ibadah, Bukan Pencari Berkah Makam

Penting dipahami bahwa tujuan utama ziarah bukanlah untuk meminta berkah dari makam, tetapi sebagai bentuk penghormatan dan pengamalan sunah.

Segala bentuk perbuatan syirik, seperti meminta kepada Nabi atau mempercayai bahwa makam membawa keberuntungan, harus dihindari.

Tata Cara Ziarah ke Makam Nabi Muhammad

Berdasarkan buku Manajemen Haji dan Umrah karya Dr. Ahmad Zuhdi MA, berikut langkah-langkah berziarah ke makam Rasulullah SAW:

1. Niat dan Salat di Masjid Nabawi

Disunahkan berziarah ke Madinah kapan pun kita mampu, dengan niat mengunjungi Masjid Nabawi dan menunaikan salat di dalamnya. Salat di Masjid Nabawi bernilai lebih utama dibandingkan salat di masjid lain (kecuali Masjidil Haram).

2. Tidak Memakai Ihram atau Talbiyah

Karena ziarah ini tidak terkait langsung dengan ibadah haji, maka tidak perlu mengenakan ihram atau mengucapkan talbiyah.

3. Masuk Masjid dengan Doa

Masuklah ke Masjid Nabawi dengan kaki kanan sambil membaca bismillah, berselawat, dan membaca doa meminta rahmat Allah. Mohonlah kepada Allah agar Dia membukakan segala pintu rahmat-Nya bagimu, kemudian bacalah:

“Audzu billahi azhiimi wa wajhihil karimii wa sulthanihil qadimi minas syaithanir rajiimi, Allahuma iftahlii abwaba rahmatika”

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, kepada wajah-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya Yang Maha Dahulu dari godaan setan yang terkutuk. Ya Illahi, bukakanlah bagiku segala pintu rahmat-Mu.”

4. Salat Tahiyat al-Masjid di Raudhah

Usahakan salat Tahiyat al-Masjid di Raudhah. Jika tidak memungkinkan, lakukan di area lain dalam masjid.

5. Berdoa di Hadapan Makam Rasulullah

Pergilah makam Rasulullah SAW dan berdirilah di depannya, menghadap ke arahnya, kemudian ucapkanlah dengan sopan dan lirih:

“Assalamualaika ayuhal nabiyu warahmatullahi wabarakaatuhu.”

Artinya: “Semoga salam sejahtera, rahmat ilahi, dan berkah-Nya terlimpah kepadamu wahai Nabi Muhammad.”

“Allahuma atihillawasilata walfadhiilah wab’astuhulmaqamal mahmuuda ladzii wa’dutahu. Allahuma ijazihi an umatihi ardhalallazaai.”

Artinya: “Ya Allah berilah beliau kedudukan tinggi di surga serta kemuliaan, dan bangkitkanlah beliau di tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya. Ya Allah, limpahkanlah kepadanya sebaik-baik pahala, beliau yang telah menyampaikan risalah kepada umatnya.”

Jika sudah, bergeserlah sedikit ke sebelah kanan agar kamu bisa berada di hadapan makam Umar ra, lalu ucapkanlah salam dan berdoalah juga untuknya.

6. Ziarah ke Masjid Quba

Disunahkan mengunjungi Masjid Quba dengan keadaan bersuci, dan melaksanakan salat di sana sebagaimana dicontohkan oleh Nabi.

7. Ziarah ke Makam Sahabat

Dianjurkan juga mengunjungi makam Utsman bin Affan ra, para syuhada Perang Uhud, dan Hamzah ra. Bacalah salam dan doa seperti yang diajarkan oleh Rasulullah.

Ucapkanlah salam dan berdoalah untuk mereka, karena Nabi Muhammad SAW pernah menziarahi mereka dan berdoa untuk mereka.

Beliau juga mengajarkan para sahabat untuk memanjatkan doa ini saat berziarah:

“Assalamualaikum ahladdiyar minal mu’miniina wal muslimiina wa inaa insyaa allahubikum laahiquunanas alullaha lanaa walakumul aafiyah.”

Artinya: “Semoga salam sejahtera terlimpah untuk kamu sekalian wahai para penghuni kubur yang mukmin dan muslim, dan kami pun insyaallah akan menyusul kamu sekalian. Semoga Allah mengaruniai keselamatan untuk kami dan kamu sekalian.”

Perlu diingat, di Madinah hanya Masjid Nabawi dan tempat-tempat tersebut yang disunahkan untuk diziarahi. Hindarilah mengunjungi tempat-tempat lain yang tidak memiliki dasar keutamaan dalam syariat.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here