Mengapa Islam Melarang Membunuh Semut Sembarangan? Simak Penjelasannya

Perhatikan, barisan semut setiap ketemu temannya akan selalu "berciuman". Sedangkan anak muda kini, ketemu tetangga nyelonong saja.

JAKARTA, KBKNews.id – Meski tampak kecil dan sering dianggap tidak penting, semut ternyata memiliki posisi tersendiri dalam ajaran Islam. Hewan ini mudah ditemui di berbagai tempat, terutama di sekitar makanan manis.

Umumnya, semut tidak membahayakan manusia dan hanya mencari makan. Namun, ada pula jenis semut yang bisa menyengat atau menggigit, sehingga sebagian orang memilih membunuhnya agar tidak menimbulkan gangguan.

Dalam Islam, larangan membunuh semut bukan sekadar aturan tanpa alasan. Terdapat dasar dalam hadis dan nilai-nilai kasih sayang yang diajarkan Rasulullah SAW.

Setiap makhluk ciptaan Allah memiliki peran dan hak untuk hidup, termasuk semut, yang kerap luput dari perhatian.

Bagaimana Hukum Membunuh Semut dalam Islam?

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:

نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِ الصُّرَدِ، وَالضِّفْدَعِ، وَالنَّمْلَةِ، وَالْهُدْهُدِ

Artinya: “Rasulullah SAW melarang membunuh burung shurad, katak, semut, dan burung hud-hud.” (HR Ibnu Majah)

Hadis ini menjadi dasar larangan membunuh semut. Namun, para ulama menjelaskan bahwa larangan tersebut tidak berlaku untuk semua jenis semut.

Larangan tersebut ditujukan pada jenis semut tertentu—biasanya berukuran besar seperti yang diceritakan dalam kisah Nabi Sulaiman AS.

Jika semut termasuk jenis yang mengganggu atau membahayakan, maka boleh dibunuh. Bahkan, larangan membunuh pun gugur jika semut tersebut menyebabkan gangguan serius.

Meskipun demikian, Islam tetap menekankan agar tidak menyiksa hewan. Oleh karena itu, membunuh semut sebaiknya dilakukan dengan cara yang tidak menyakitkan, seperti dipukul atau diinjak langsung. Membakarnya sangat dilarang karena menyakiti makhluk hidup secara berlebihan.

Mengapa Islam Melarang Membunuh Semut Sembarangan?

Islam mengajarkan umatnya untuk menghargai seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk makhluk kecil seperti semut. Berikut ini beberapa alasan di balik larangan membunuh semut secara sembarangan:

1. Semua Makhluk Diciptakan dengan Tujuan

Al-Qur’an menegaskan bahwa tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia. Firman Allah dalam Al-Quran menegaskan: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya dengan sia-sia.” (Surah Sad, 38:27)

Semut memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti membantu penguraian bahan organik dan penyebaran biji tanaman. Karena itu, manusia dianjurkan untuk tidak meremehkan perannya.

2. Ajaran Nabi SAW tentang Kasih Sayang kepada Makhluk Kecil

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa seluruh makhluk hidup harus diperlakukan dengan kasih sayang. Dalam hadis riwayat Bukhari, disebutkan kisah seorang wanita yang dihukum karena menyiksa kucing.

“Seorang wanita disiksa di dalam neraka karena seekor kucing yang ia kurung hingga mati. Wanita itu tidak memberinya makan ketika kucing itu kelaparan, dan tidak memberi minum ketika kucing itu haus.” (HR Bukhari)

Pesan moralnya, menyakiti makhluk hidup sekecil apapun dapat mendatangkan murka Allah.

3. Kasih Sayang adalah Nilai Utama dalam Islam

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ini mencakup kasih sayang tidak hanya untuk sesama manusia, tapi juga untuk hewan dan seluruh makhluk hidup.

4. Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Islam melarang perusakan lingkungan. Semut berperan besar dalam menjaga keseimbangan alam, mulai dari mendaur ulang sampah organik hingga membantu penyebaran tanaman. Membunuh semut sembarangan bisa merusak sistem ekologi yang sudah teratur.

Islam menempatkan semua makhluk dalam posisi terhormat. Membunuh semut tanpa alasan yang jelas bertentangan dengan prinsip kasih sayang dan keadilan terhadap sesama makhluk.

Jika semut memang mengganggu dan membahayakan, boleh dibunuh—namun tetap dengan cara yang tidak menyakiti berlebihan. Intinya, Islam mengajarkan umatnya untuk memperlakukan setiap makhluk hidup dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here