LANGSA – Mr. B salah seorang aktivis LSM dari Amerika Serikat yang sudah 3 tahun lebih bergerak membantu warga Rohingya di Myanmar secara diam-diam, mengingatkan akan datang gelombang besar pengungsi dari Rohingya ke Indonesia.
Hal itu disampaikannya setelah ia melihat secara langsung bagaimana kondisi pengungsi Rohingya yang sudah diselamatkan oleh nelayan Aceh, April 2015 lalu, di Pelabuhan Kuala Langsa, Aceh Timur.
“Di sini mereka sangat enak karena banyak bantuan yang diterima, baik dari pemerintah, UNHCR, OIM, Lembaga Kemanusiaan lainnya, sementara di kampungnya masih ada 160.000 yang terkadang dalam satu hari makan, kadang tidak,” jelas Mr. B kepada KBK, saat berbincang-bincang di sela kunjungannya ke Langsa, pekan lalu.
Kabar baik tentang penerimaan Indonesia terhadap pengungsi Rohingya sudah sampai ke telinga saudara-saudara mereka di sana.
“Saya khawatir sesudah musim hujan berakhir satu atau dua bulan ini, mereka yang masih menderita di kampungnya akan menyusul ke Indonesia, dengan berbagai cara,” jelas Mr. B yang meminta identitasnya dirahasiakan, agar dia masih tetap bisa bantu warga Rohingya.
Ia sangat yakin hal itu akan terjadi, karena di Myanmar sendiri, bangsa Rohingya juga mengungsi dan ditampung di camp-camp yang dipagari kawat berduri. Menurut Mr. B bangsa Rohingya sekarang sudah hidup dalam apatis. Mereka sudah menyerah dengan keadaan karena kekuasaan sudah memblokade mereka.
“Mereka tidak bisa berkerja, tidak punya identitas, hidup dengan bantuan yang terbatas. Organisasi PBB yang diharapkan membantu tidak turun tangan untuk mereka, nggak tahu alasan mereka apa,” jelas Mr. B.