Pelajar Tangerang Regang Nyawa akibat Ricuh di Kawasan DPR, Orangtua Mengaku Kecolongan

foto almarhum Andika Lutfi Falah (16), pelajar asal Puri Bidara Permai, RT/RW 02/06, Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, yang meninggal dunia diduga terlibat dalam aksi kerusuhan unjukrasa di Kawasan DPR/MPR RI pada Kamis (28/9) lalu. ANTARA/Azmi Samsul Maarif

JAKARTA, KBKNEWS.id – Orangtua dari Andika Lutfi Falah (16), pelajar asal Tangerang yang tewas karena aksi massa di kawasan DPR/ MPR RI  tidak mengetahui jika putranya ke Jakarta untuk mengikuti unjuk rasa.

Andika adalah pelajar siswa kelas 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 14 Kabupaten Tangerang, yang tinggal di Puri Bidara Permai, RT/RW 02/06, Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sebelumnya korban telah menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit (RS) Dr Mintoharjo, Jakarta sejak Jumat (29/8) lalu. “Keluarga dapat informasi itu di hari Sabtu (30/9) sore. Kemudian keluarga langsung menjenguk korban,” ucap Sugiono, Ketua RT 02/06 Puri Bidara Permai, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin.

Ia bilang, berdasarkan hasil keterangan tim medis kepada keluarga bahwa korban ketika ditangani mengalami luka berat pada bagian kepala belakang akibat benturan benda tumpul. Sehingga, almarhum mengalami kondisi tidak sadar yang cukup lama hingga dinyatakan meninggal dunia.

“Ketika sudah di rumah sakit, memang sudah kritis. Dan sempat masuk ke ruang ICU dengan lama hampir satu hari satu malam,” ujarnya.

Sugiono menerangkan, bahwa kedua orang tua almarhum sebelumnya tidak mengetahui bila mendiang Andika telah terlibat dalam peristiwa kerusuhan di Jakarta. Pasalnya, korban hanya pamit ke keluarga melaksanakan aktivitas rutin di sekolah.

Dalam kasus kematian Andika, pihak keluarga telah menyepakati untuk tidak dilanjutkan ke proses investigasi maupun jalur hukum. Sebab, seluruh keluarga menyatakan menerima atas peristiwa yang dialami anaknya tersebut.

Selain itu, keluarga juga memohon maaf sebesar-besarnya terkait tindakan maupun keterlibatan almarhum dalam insiden kerusuhan massa aksi demonstrasi tersebut.

“Pihak keluarga tidak ada menindak lanjuti kasus ini. Alhamdulillah sudah ikhlas dengan kejadian ini dan menjadi pembelajaran kita semua, jangan sampai ini terulang kembali,” tuturnya.

Andika dikenal sebagai anak dari keluarga sederhana. Ayahnya berprofesi sebagai penjual kopi keliling, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here