
KALANGAN pengusaha khawatir, aksi massa berlarut-larut sehingga mengguncang ekonomi Indonesia sehingga meeka meminta semua pihak tenang dan pemerintah diminta segera mencegah agar aksi massa tidak meluas.
“Kondisi ekonomi yang sedang sulit harus dihadapi bersama dengan menjaga situasi keamanan agar semua orang bisa kembali bekerja dan melakukan aktivitas, “ kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie dalam keterangan tertulis, akhir pekan ini (30/8).
Sepanjang situasi keamanan tidak kondusif, ujarnya, kegiatan ekonomi akan terganggu dan dampak buruk akan dialami juga oleh masyarakat.
“Jalan terbaik menyampaikan aspirasi adalah lewat dialog,” ujarnya.
Kadin juga meminta pemerintah agar segera membuka dialog dengan kelompok masyarakat yang menyampaikan aspirasi .
“Hanya lewat dialog yang saling menghargai, para pembawa aspirasi bisa memahami aspirasi yang bisa dikabulkan dan yang belum, “ kata Anindya.
Anindya berharap penyelenggara negara yang membuat kebijakan, pernyataan, dan tindakan sungguh memperhatikan kondisi riil yang dihadapi masyarakat.
Dihimpit keseilitan
Pada bagian lain anindya menyebitkan kondisi psikologi masyarakat yang kini sedang diimpit kesulitan ekonomi, pendapatan yang minim, biaya hidup yang meningkat, kondisi ketenagakerjaan yang sedang sulit, dan kesenjangan sosial yang masih cukup lebar.
Kadin lanjutnya, mengajak semua pihak untuk saling percaya dan menjaga situasi keamanan agar tetap stabil dan tidak terpancing oleh berbagai isu yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
“Stabilitas keamanan adalah prasyarat pembangunan ekonomi. Tanpa stabilitas keamanan, kita tidak bisa membangun,” jelas Anindya.
Jaminan keamanan
Senada, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) meminta pemerintah memperkuat penjagaan di pusat aktivitas publik, termasuk pusat perbelanjaan dan jalur distribusi barang kebutuhan pokok.
“Iini penting agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan tanpa gangguan, “ ujarnya.
Hippindo menghimbau pemerintah untuk menjamin keamanan masyarakat dengan memastikan hadirnya penjagaan di pusat aktivitas publik, serta mendengar suara rakyat melalui dialog yang konstruktif.
“Dengan dialog, kebersamaan, dan langkah konkret menjaga ketenangan publik, kita dapat memperkuat persatuan nasional, sekaligus memastikan roda ekonomi terus bergerak demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” terang Budiharjo.
Hippindo mendukung hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Namun, masyarakat diharapkan ikut menjaga situasi tetap kondusif agar tak mengganggu kegiatan ekonomi yang sedang berjalan.
“Retail dan pusat perbelanjaan adalah penggerak ekonomi nasional. Kami berharap situasi tetap kondusif sehingga aktivitas ekonomi dan pelayanan kepada masyarakat dapat terus berjalan tanpa hambatan,” tutur Budiharjo.
Demo beruntun yang digelar Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), mahasiswa perguruan tinggi dan pengendara ojol akibat seorang anggotanya terlindas kendaraan rantis Brimob, Kamis (28/8) menguncang sejumlah wilayah di Indonesia.
Paling tidak tiga orang tewas akibat aksi anarkis tak terkendali akibat pembakaran gedung DPRD Provinsi Sulsel, Jumat (29/8), sejumlah kendaraan polisi dibakar dan gedung DPRD di berbagai kota dirusak massa.
Aksi-aksi demo diperkirakan bakal berlanjut Senin depan (1/9), menuntut pembatalan tunjangan pengganti rumah Rp50 juta per bulan bagi anggota DPR yang dianggap mencederai perasaan publik yang sedang terhimpit kesulitan ekonomi, terkena PHK dan kesulitan mencari pekerjaan. (detik.com/nas)




