Penyakit Parkinson Kian Meningkat, Kenali Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai

0
46
Ilustrasi. (Foto: Healthline)

JAKARTA – Studi terbaru memproyeksikan bahwa jumlah kasus penyakit parkinson akan meningkat hingga 112 persen, dari sekitar 12 juta kasus pada 2021 menjadi 25,2 juta kasus pada 2050.

Studi yang dipublikasikan di BMJ ini menganalisis tren penyakit dari 195 negara dan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi angka kasus parkinson di masa depan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), parkinson adalah gangguan pada otak yang berdampak pada pergerakan, kesehatan mental, tidur, serta menyebabkan nyeri dan masalah kesehatan lainnya.

Penyebab utama penyakit ini belum diketahui, tetapi faktor genetik dapat meningkatkan risiko bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.

Selain itu, paparan polusi udara, pestisida, dan pelarut kimia juga diduga berkontribusi terhadap peningkatan risiko parkinson.

Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, meskipun orang yang lebih muda juga bisa mengalaminya. Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan parkinson, tetapi gejalanya bisa dikendalikan dengan terapi dan obat-obatan.

Menurut laporan Health, Selasa (11/3/2025), gejala parkinson berkembang secara perlahan dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Delapan gejala awal yang sering muncul antara lain:

  1. Gangguan indra penciuman, banyak penderita parkinson mengalami penurunan atau kehilangan kemampuan mencium bau sejak tahap awal penyakit.
  2. Konstipasi, sering kali terjadi sebelum gejala motorik muncul, menurut Parkinson’s Foundation.
  3. Tremor, sekitar 70–80 persen penderita mengalami tremor yang khas, yaitu getaran pada saat istirahat yang mereda ketika tidur. Tremor ini umumnya dimulai di satu sisi tubuh, seperti tangan, bibir, tungkai, atau rahang.
  4. Gangguan tidur, gerakan tiba-tiba saat tidur dapat menjadi indikasi spesifik Parkinson, meskipun bukan satu-satunya tanda penyakit ini.
  5. Perubahan tulisan tangan, tulisan tangan penderita bisa menjadi lebih kecil dan lebih berhimpitan.
  6. Gerakan melambat, anggota tubuh mungkin bergerak lebih lambat, ayunan lengan saat berjalan berkurang, serta ekspresi wajah seperti tersenyum dan berkedip menjadi lebih sulit dilakukan. Beberapa penderita juga mengalami rasa sakit, yang mungkin disalahartikan sebagai masalah sendi.
  7. Perubahan suara, suara penderita bisa menjadi lebih pelan, serak, atau tidak jelas.
  8. Kecemasan dan depresi, gejala nonmotorik seperti kecemasan dan depresi bisa menjadi tanda awal parkinson, bukan sekadar reaksi emosional terhadap penyakit tersebut, tetapi akibat perubahan kimia di otak.

Seiring perkembangan penyakit, penderita Parkinson sering mengalami rasa pusing atau vertigo. Perubahan postur tubuh juga menjadi lebih jelas, seperti leher yang menekuk, bahu membungkuk, serta sendi lutut dan pergelangan tangan yang ikut terpengaruh.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here