Peserta Pelatihan Waste Management Diajari Membuat Rencana Usaha dengan Metode BMC

0
308
Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Waste4Change mengadakan Pelatihan Waste Management di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Huntap Semeru, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. (Foto: DMC DD)

LUMAJANG – Minggu pagi (14/1/2024), peserta Pelatihan Waste Management hadir dengan wajah ceria di hari kedua. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Waste4Change di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Huntap Semeru, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Berbeda dengan tema hari pertama pelatihan, tema yang diangkat kali ini menyangkut aspek pembiayaan.

Komunitas Swadaya Masyarakat (KSM) Bina Karya Semeru sebagai operator operasional TPST Huntap Semeru tidak mengabaikan kesempatan pelatihan ini.

Dibantu tim DMC Dompet Dhuafa sebagai kawan diskusi, peserta mengerjakan studi kasus tentang perhitungan biaya BOP, kemudian mempresentasikan hasilnya.

TPST Huntap Relokasi Semeru tentu saja tidak bebas dari masalah. Satu dari beberapa masalah yang dihadapi adalah kebertahanan pekerja-pekerja TPST yang mudah goyah. Pekerja rentan keluar sehingga operasional TPST kerap tersendat-sendat.

Masalah ini bukan tanpa sebab. Ini merupakan efek domino dari masalah-masalah lainnya, sebagaimana yang dijelaskan pemateri dari Waste4Change, Albert.

“Pergantian operator TPST kerap cepat berganti karena tidak banyak orang yang bersedia mengurus sampah. Faktor lain seperti honor yang biasanya tidak mencukupi dan juga pandangan masyarakat tentang pengelolaan sampah,” kata Albert, pemateri dari Waste4Change.

Dalam sesi ini  peserta dijelaskan cara membuat rencana usaha (business plan) menggunakan metode Bisnis Model Canvas (BMC).

Metode ini dijalankan dengan mengidentifikasi kategori-kategori penting yang perlu disiapkan saat merencanakan strategi bisnis dengan mengandalkan elemen-elemen visual, seperti target pasar, keunggulan SDM/SDA, alur pemasukan dan pengeluaran.

“Kami sangat senang. Banyak sekali ilmu baru. Karena memang saya dan teman-teman di sini masih dibilang baru dalam mengelola sampah pengungsian, masih baru juga mengurus lembaga yang berbasis masyarakat,” ujar Febriyan yang akrab disapa Mas Kancil, salah seorang anggota KSM Bina Karya Semeru.

“Lewat pelatihan hari ini, kami juga bisa tahu bagaimana cara menyusun bisnis (usaha), mengonsepkan sampai pengembangannya. Berharap ke depannya kami bisa membangun usaha di luar kegiatan pengolahan sampah agar teman-teman bisa hidup sejahtera,” lanjutnya.

Harapan bercampur optimisme tidak hanya muncul di para anggota KSM Bina Karya Semeru, DMC Dompet Dhuafa juga memiliki harapan yang sama setelah terselenggaranya kegiatan pelatihan ini.

“Harapannya, semoga setelah pelatihan ini TIM KSM BKS (Bina Karya Semeru) bisa menemukan pandangan dan tujuan yang sama terhadap perkembangan aktivitas mereka di TPST,” ujar Ika Saragih, PIC Pelatihan Kelembagaan dan Model Bisnis Ekonomi Sirkular DMC Dompet Dhuafa.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here