KUALA LUMPUR- Tim ahli dan tim verivikasi telah mengkonfirmasi bahwa puing-puing yang ditemukan di Pulau Reunion, Rabu (29/7/2015), adalah milik hilang penerbangan Malaysia Airlines MH370.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan hal itu kepada media, Kamis pagi (6/8/2015).
“Hari ini, 515 hari sejak pesawat menghilang, dengan berat hati saya harus memberitahu Anda, bahwa tim pakar internasional telah meyakinkan dan menegaskan bahwa puing-puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion memang berasal dari MH370,” kata perdana menteri.
“Kami sekarang memiliki bukti fisik itu, seperti yang saya umumkan 24 Maret tahun lalu, penerbangan MH370 tragis berakhir di Samudera Hindia selatan,” kata Najib.
“Ini memang terobosan besar bagi kita dalam menyelesaikan hilangnya MH370. Kami berharap dan berharap akan objek lain yang ditemukan, yang akan dapat membantu menyelesaikan misteri ini.”
Najib juga mengatakan, pihak penerbangan segera akan menghubungi pihak keluarga korban dan bekerja sama dengan pihak berwenang.
Perdana menteri menegaskan pemerintah tetap berupaya keras mencari tahu apa yang terjadi dengan pesawat tersebut.
“Saya ingin meyakinkan semua orang yang terkena dampak tragedi ini bahwa pemerintah Malaysia berkomitmen untuk melakukan segalanya dalam batas kemampuan kita untuk mengetahui kebenaran dari apa yang terjadi,” tutur Najib.
Sementara itu, pihak Malaysia Airlines mengatakan, temuan tersebut telah dikonfirmasi bersama oleh Otoritas Perancis, Biro Perancis Enquiry dan Analisis Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA), tim investigasi Malaysia, perwakilan teknis dari China dan Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB ) di Toulouse, Prancis.
Puing-puing itu ditemukan di Pulau Reunion pada 29 Juli dan secara resmi diidentifikasi sebagai bagian dari sayap pesawat yang dikenal sebagai flaperon dari Boeing 777.
Seperti dilaporkan Xinhua, pesawat Malaysia Airlines dengan Kode Penerbangan MH370, hilang pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan membawa 239 penumpang, kebanyakan dari mereka berasal dari warga Tiongkok.