KUPANG – Sejumlah oknum pejabat di Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), memanfaatkan krisis air bersih dan bencana kekeringan yang telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir. Mereka menjual air bersih yang seyogianya merupakan fasilitas negara kepada masyarakat yang membutuhkan.
Berdasarkan laporan warga Desa Illigai, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, para oknum tersebut membandrol air bersih di kisaran harga Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.
Anggota DPRD NTT, Yucun Lepa, yang mendapatkan laporan langsung dari warga sangat menyayangkan ulah para oknum yang justru memperburuk kondisi kehidupan masyarakat di daerah yang sedang mengalami krisis air bersih.
“Saya kira masalah ini harus diusut tuntas. Siapa pun pejabat, harus ditindak tegas karena tindakan seperti ini sudah diluar batas kemanusiaan,” kata anggota DPRD NTT dari daerah pemilihan Sikka, Ende, Nagekeo dan Ngada, di Kupang, seperti dikutip dari ROL, Selasa (11/08/2015).
Yucun melanjutkan, pemerintah seharusnya bisa memberikan jalan keluar bagi warga yang sedang mengalami kesulitan bukan malah memanfaatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan.
“Air itu kebutuhan dasar masyarakat dan pemerintah wajib mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan itu,” katanya.