
TERNATE – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan bahwa masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara diperpanjang selama 14 hari ke depan.
“Perlu disampaikan, untuk penanganan erupsi Gunung Ibu, maka tanggap darurat dari Pemkab Halbar melalui Bupati James Uang sudah menetapkan 14 hari,” kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto saat meninjau lokasi pengungsi para korban bencana erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Kamis (30/5/2024).
Ia menjelaskan bahwa perpanjangan masa tanggap darurat ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, mengingat aktivitas Gunung Ibu masih berada dalam status awas.
Status tanggap darurat ini diperpanjang hingga Juni mendatang, mulai dari 31 Mei hingga 13 Juni 2024. Warga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari arah utara pembukaan kawah.
Pada Kamis, Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengunjungi lokasi pengungsi korban erupsi Gunung Ibu di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Dalam kunjungannya ke pos pengungsian di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kepala BNPB berdialog langsung dengan para korban yang tinggal di tenda pengungsian.
Suharyanto mengatakan bahwa ia diutus langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk memantau kondisi para pengungsi di Kabupaten Halmahera Barat akibat erupsi Gunung Ibu, dan memastikan semua berjalan dengan baik.
Ia menambahkan, kehadirannya bertujuan untuk memastikan penanganan korban erupsi Gunung Ibu yang telah tinggal di tenda pengungsian selama lebih dari tiga minggu, akibat erupsi gunung setinggi 1.325 meter dari permukaan laut yang terjadi sejak awal Mei.