PERLIS – Sekitar 35 mayat korban human trafficking yang dikeluarkan dari kuburan massal di Wang Kelian, Perlis, akan dimakamkan di Kedah.
Hal itu dikatakan Mentri Besar Datuk Seri Mukhriz Mahathir, Kamis (4/6/2015). “Pemerintah Federal telah meminta pemerintah negara bagian untuk mengubur almarhum di Kedah, ” katanya.
“Sebanyak 35 jenazah telah dikirim ke Rumah Sakit Sultanah Bahiyah di Alor Setar untuk post-mortem dan mereka semua akan dimakamkan bersama-sama,” katanya setelah menyajikan bantuan Ramadan ke masjid di Masjid Ayer Hitam di Jerlun parlemen kemarin.
Dia menambahkan bahwa tubuh akan dimakamkan di pemakaman Muslim di Pokok Sena karena diyakini bahwa mereka semua Muslim.
Dalam Ops Wawasan Khas yang dilaksanakan oleh polisi Malaysia pada 11 Mei 2015 lalu, ditemukan 139 kuburan dan 28 kamp perdagangan manusia di Bukit Wang Burma dan Bukit Wang Perah di Wang Kelian, Perlis, yang diyakini terdiri dari Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh.
Di Putrajaya, Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan membangun dinding atau pagar di sepanjang perbatasan Malaysia-Thailand.
Sebuah pertemuan Kabinet baru-baru ini telah membahas bagaimana mengamankan perbatasan dalam upaya untuk mengekang masuknya penyeludup.
“Beberapa negara telah memiliki tembok perbatasan, tetapi masuk secara ilegal masih terjadi. Misalnya, perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Meskipun ada pagar perbatasan, tidak bisa berhenti 11 juta imigran ilegal memasuki Amerika Serikat, ” lanjutnya.
“Tanpa pagar, itu akan lebih buruk,” katanya dalam konferensi pers setelah pertemuan bulanan pelayanannya kemarin, seperti dikutip KBK dari thestar.com.my, Jumat (5/6/2015).
Dr Ahmad Zahid mengatakan, perdagangan bukan satu-satunya yang mengkhawatirkan karena ada juga masalah penyelundupan obat, senjata api dan barang bersubsidi.