SEOUL—Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengemukakan, mereka telah menemukan lima kasus baru MERS (penyakit virus pernapasan dari Timur Tengah) di Korsel pada per hari Kamis (4/6/2015). Sehingga dengan demikian terdapat 35 kasus MERS yang mewabah di Korsel tahun ini. Termasuk dua perawat kesehatan yang juga terinveksi setelah merawat pasien MERS.
Selain dua petugas kesehatan, pasien baru yang terinfeksi adalah orang yang berbagi kamar dengan penderita MERS lainnya. Sementara dua orang lainnya adalah pengunjung pasien di rumah sakit.
Penularan itu terjadi sebelum pasien yang ada diketahui positif MERS. Demikian dilaporak Channel News Asia mengutip sumber di Kemnterian Kesehatan.
Sebelum ini, dua orang tewas setelah diketahui positif terjangkit MERS. Kasus ini telah membuat publik di Korea Selatan khwatir. Pemerintah pun mencoba untuk mencegah penyebaran virus dengan melacak orang-orang yang mungkin memiliki kontak dengan pasien.
Kasus ini bermula setelah diketahui seorang pria berusia 68 tahun kembali dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, negara-negara dengan kasus MERS cukup tinggi.
Middle East Respiratory Syndrome ( MERS ) adalah penyakit virus pernapasan yang pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada tahun 2012 . Hal ini disebabkan oleh coronavirus yang disebut MERS – COV . Kebanyakan orang yang telah dikonfirmasi memiliki infeksi MERS – COV memilik tanda-tanda penyakit pernapasan akut parah. Gejala yang dialami adalah demam , batuk , dan sesak napas. Sekitar 30 % dari orang-orang terkena MERS ini meninggal.
Sejauh ini, semua kasus MERS dikaitkan dengan enam negara dekat Semenanjung Arab. Virus ini telah menyebar dari orang sakit ke orang lain. Namun, virus ini belum terbukti menyebar dengan cara yang spesifik.